Soloraya
Senin, 30 Januari 2012 - 11:03 WIB

HAMA PERTANIAN: Sundep Paling Dominan Jadi Ancaman

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KLATEN – Berdasarkan pemetaan oleh Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten, perkembangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi pada awal 2012 ini yang dominan adalah ulat penggerek batang atau sering disebut sundep.
Advertisement

Berdasar informasi yang diperoleh Espos dari data Dispertan Klaten, dari lahan persawahan seluas 25.270 hektare yang ditanami padi di 26 kecamatan, seluas 203 hektare diserang sundep. Koordinator Pengamat Hama Terpadu Dispertan Klaten, Sunarno, menjelaskan serangan sundep tersebut masih dalam taraf ringan. Serangan sundep tergolong ringan lantaran tanaman padi yang diserang masih muda, antara 30 hari-35 hari setelah ditanam. “Pada tengah bulan pertama atau antara 1-15 Januari 2012, hama yang paling dominan menyerang tanaman padi adalah sundep,” ungkapnya.

Menurut Sunarno, serangan sundep pada tanaman padi yang masih muda dapat diatasi oleh tanaman itu sendiri dengan mengompensasi tunas atau pertumbuhan tunas baru. Penggerek batang menyerang bagian tunas tanaman padi. Saat padi masih berumur muda, tunas masih bisa tumbuh lagi, sehingga serangannya digolongkan masih taraf ringan.

Guna mengantisipasi merebaknya serangan sundep, para petani disarankan membuat parit di tengah petak sawah agar air yang berada di lahan pertanian tidak menggenang atau mengalir hingga tuntas. “Air tuntas artinya tidak ngecembeng yang berdampak positif pada proses tumbuhnya tunas-tunas padi baru. Hal ini sudah dicoba oleh petani dan ternyata terbukti,” tambahnya.

Advertisement

Namun, jika tanaman sudah masuk umur persemaian, para petani diimbau untuk mencari telur hama sundep dengan cara menyibakkan tanaman padi. “Akan tampak seperti kilap cahaya saat udara cerah. Tetapi sebisa mungkin telurnya jangan dipithes (dipijit-red). Beberapa petani biasanya menyimpannya di dalam botol,” tuturnya. Telur yang berada di daun padi belum tentu menetas menjadi ulat, namun ada yang menjadi mrutu atau Tricogoma yang dapat menjadi parasit penggerek batang. “Tricogoma itu memusnahkan sundep, memusnahkan jenisnya sendiri,” tutur Sunarno.

JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik Prakoso

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif