SOLOPOS.COM - Tembakau diserang ulat (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Tembakau diserang ulat (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

BOYOLALI-Musim tanam tembakau akan segera dimulai. Sudah ada sejumlah petani wilayah di lereng Merapi yang telah menanam ini. Akan tetapi, tanaman tembakau berumur satu bulan ini mulai diserang ulat tanah. Kondisi ini membuat petani khawatir gagal panen.
.
“Tanaman saya baru berumur sekitar satu bulan. Namun, ulat telah  menyerang tanaman yang berumur satu bulan. Bagian yang diserang adalah tangkai daun dan batang tembakau. Akibatnya, daun pun patah sehingga mengganggu pertumbuhan,” tutur Yono, salah seorang petani di Desa Jrakah, Selo saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Senin (30/4/2012).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Yono khawatir bila hama ini tidak segera bisa diberantas akan memakan batang tembakau serta mematikannya. Jika hama tersebut merebak dicemaskan semua tanaman tembakaunya akan mati. Diakui, para petani kesulitan memberantas hama tersebut.

Pasalnya, tidak adanya ketersediaan pestisida. Selain itu, hama sulit diberantas dengan cara disemprot karena bersembunyi di dalam tanah. Petani terpaksa melakukan pemberantasan dengan cara manual dengan membongkar tanah untuk menangkap ulat yang bersembunyi.

Ia menceritakan hasil tembakau tahun lalu sangat memuaskan. Tembakau rajangan kering di tingkat petani bisa laku hingga Rp75.000/kg. Sedangkan untuk daun basah bisa mencapai Rp 10.000/kg.

Sementara itu, Kades Tlogolele, Kecamatan Selo, Budi Harsono mengakui petani kini bergairah untuk menanam tembakau. Di Desa Tlogolele luas area tanaman tembakau jumlahnya mencapai 200 hektar. Jumlah ini lebih luas dibandingkan tahun lalu yang hanya 150 ha.

“Kami berharap musim tembakau tahun ini sama baiknya dengan tahun lalu. Bahkan, hasilnya semoga lebih baik lagi agar petani bisa mendapat keuntungan banyak,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya