SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)--Serangan hama tikus di beberapa wilayah di Sukoharjo mulai mengganas. Sebagian petani. Bahkan ada yang terpaksa memangkas tanaman padi miliknya lantaran bulir padi yang sudah mulai tumbuh habis dimakan hama pengerat tanaman.

Salah seorang petani, Partini, 43, warga Bulakrejo, Sukoharjo mengatakan, kendati telah berupaya menghalau serangan tikus dengan berbagai upaya seperti memasang setrum dan plastik pembatas, namun serangan tikus belum bisa dikendalikan. Dia bahkan mengaku, tanaman padi miliknya jenis IR 64 yang baru berusia 50 hari rusak dan habis dimakan tikus.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Tanaman padi yang tersisa hanya daunnya saja, sebab bulir padinya sudah dimakan tikus. Makanya saya terpakasa memangkas tanaman, kalau tidak bisa tumbuh lagi mungkin langsung saya rombak,” katanya saat dijumpai Espos, di lokasi.

Lebih lanjut dia mengatakan, serangan tikus saat ini sudah mulai meluas ke beberapa wilayah di sekitar Bulakrejo maupun Telukan, Grogol. Menurutnya, akibat kondisi itu para petani yang areal sawahnya diserang tikus merugi sebab belum tentu tanaman padinya bisa dipanen.

“Saya dan petani lainnya sudah habis mengeluarkan uang banyak baik untuk biaya tanam, membuat plastik penghalau tikus sampai membuat kawat setrum tapi hasilnya gagal tanaman rusak sebab tumbuhnya tidak maksimal,” ujarnya.

Lurah Bulakrejo, Amir Susilan mengatakan, total tanaman padi yang diserang tikus di wilayahnya mencapai sekitar 200 hektare.
“Serangan tikus hampir merata menyerang tanaman padi di tempat kami. Jumlahnya sekitar 200 hektare tapi jelasnya seperti apa nanti kami akan mengadakan pertemuan dengan para kelompok tani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Pandeyan, Grogol Sutarjo mengaku pihaknya juga telah berusaha meredam serangan tikus dari mulai memasang perangkap kawat setrum hingga gerakan gropyokan tikus, namun hingga kini tanaman padi seluas 50 hektare di wilayahnya masih diserang tikus.

Bahkan, sekitar lima hektare tanaman padi yang sudah mulai menguning juga telah habis dimakan tikus.
“Upaya gropyokan sudah dilakukan berulang kali, setiap gropyokan setidaknya kami bisa menangkap 250 ekor, meskipun sudah menurun tapi serangan masih ada,” katanya.

ufi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya