SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Bibit Waluyo

Gubernur Jateng, Bibit Waluyo

KLATEN—Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Bibit Waluyo, menyebut serangan hama tikus di Kabupaten Klaten merupakan yang terparah di Jateng.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu dikemukakan Bibit Waluyo di sela-sela acara penyerahan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Rabu (13/3/2013). Bibit menilai parahnya serangan hama tikus di Klaten diakibatkan kurangnya kebersamaan antarpetani dalam melaksanakan pola tanam.
“Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, hanya Klaten yang ada serangan hama wereng sedemikian parah. Serangan tidak hanya terjadi di Kecamatan Delanggu, di Juwiring, bahkan di Polanharjo, hama tikus sudah mengganas. Ini harusnya menjadi bahan introspeksi kita bersama,” ujar orang nomor satu di Klaten itu.
Bibit menjelaskan, selama ini upaya membasmi hama tikus sebenarnya sudah dilakukan. Sejumlah desa sudah menggelar geropyokan tikus berkali-kali. Akan tetapi, hasil yang diharapnya ternyata tidak memuaskan kalangan petani. Alih-alih bisa musnah, tikus-tikus itu malah bermigrasi ke kawasan lain sehingga memperluas daerah serangan.
“Saya ingin mengajak kepada saudara saya di Klaten. Marilah kita pahami bersama. Pola tanam yang serentak itu cukup bagus untuk memotong rantai siklus hama tikus dan wereng. Jenis tanaman harus seragam. Kalau padi ya padi semua. Jangan sampai dalam satu kawasan itu ditanami padi, jagung, ketela, kacang, tembakau dan lain-lain. Yo ngunu kui sing gawe tikus seneng,” papar Bibit.
Bibit mengaku sebenarnya sudah menyediakan varietas bibit padi unggul yang cocok di tanam di daerah Jateng. Beberapa varietas itu meliputi inpari, mekongga, situbagendit, IR 64 dan ciherang. Namun, pola tanam yang keliru dinilainya menjadi penyebab kegagalan panen akibat serangan hama tikus. “Kami siap membantu bibit unggul yang terbukti berkualitas. Namun kami berharap pola tanamnya diubah. Percuma kalau ditanami variestas unggul, namun pola tanamnya keliru,” tambahnya.
Dalam catatan Espos, hama tikus di Klaten telah menyerang 657 hektare tanaman padi di Klaten. Sebanyak 99 hektare di antaranya dinyatakan puso akibat ganasnya serangan hama tikus.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Klaten, Sunarno, mengatakan serangan tikus ini cenderung merata di seluruh wilayah Kabupaten Klaten. Dari 26 kecamatan, tikus menyerang tanaman padi milik petani di 17 kecamatan. Serangan paling luas terjadi di Kecamatan Polanharjo yakni 44 hektare, Karangom 22 hektare, Juwiring 16 hektare dan Delanggu 14 hektare. “Selama ini serangan hama tikus paling banyak di eks Kawedanan Delanggu atau Klaten bagian timur,” papar Sunarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya