Soloraya
Sabtu, 26 Desember 2015 - 13:40 WIB

HAMA WERENG KLATEN : Wereng Mulai Serang Lahan Pertanian di Jurangjero

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasa Traktor Pertanian (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Hama wereng Klaten, areal pertanian di Karanganom mulai terserang hama wereng.

Solopos.com, KLATEN–Hama wereng mulai menyerang tanaman padi di areal pertanian Jurangjero, Karanganom, Klaten sejak awal Desember lalu. Total lahan pertanian yang terserang hama wereng mencapai 35 hektare.

Advertisement

Kepala Desa (kades) Jurangjero, Ali Murtono, mengatakan luas lahan di Jurangjero mencapai 140 hektare. Sebagian besar lahan pertanian di daerahnya ditanami tanaman padi oleh para petani.

“Di musim penghujan ini, tanaman padi di sini mulai terserang hama wereng. Hama ini sering muncul saat tanaman padi berusia di bawah 25 hari,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (25/12/2015).

Ali Murtono mengatakan hama wereng dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Sering kali, serangan hama wereng juga mengakibatkan para petani mengalami gagal panen.

Advertisement

“Biasanya petani hanya mengandalkan semprotan untuk menghadapi hama wereng. Selebihnya, para petani mengaku pasrah. Di sini, sudah ada dua hektare tanaman padi yang gagal panen lantaran diserang hama wereng. Tanaman padi yang terserang hama wereng sudah tidak bisa diobati lagi [disemprot] karena usianya sudah di atas 25 hari. Solusinya, para petani terpaksa menanam ulang,” katanya.

Selain fokus menghadapi serangan hama wereng, lanjut Ali Murtono, Pemerintah Desa (Pemdes) Jurangjero juga sudah memperbaiki saluran irigasi sepanjang 80 meter. Saluran irigasi yang mengandalkan air dari umbul Ponggok tersebut sangat penting guna memenuhi kebutuhan air bagi tanaman padi milik petani.

“Kami sudah memperbaiki saluran irigasi di Jurangjero. Saluran irigasi ini mengairi areal pertanian petani seluas 13,5 hektare. Saat ini memang kebutuhan air sangat cukup menyusul sudah turunnya air hujan. Tapi saat musim kemarau, keberadaan saluran irigasi tersebut sangat penting,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Joko Siswanto, mengatakan sebagian besar petani di Kota Bersinar sudah mula menanam padi di musim tanam (MT) I, yakni periode Oktober-Maret. Guna menunjang tanaman padi tersebut, Dispertan sudah menyiapkan pupuk urea sebanyak 28.300 ton.

“Stok pupuk sudah tersedia. Stok tersebut mampu memenuhi kebutuhan tanaman padi di Klaten [total areal pertanian di Klaten mencapai 30.000-an hektare],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif