SOLOPOS.COM - Pengawas TPA Ngadirojo, Wonogiri, Sri Wiyono, mengamati timbunan sampah yang terbakar di zona B, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIKebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sampah Ngadirojo, Wonogiri, sejak akhir Juli 2023 atau hampir dua bulan lalu hingga kini belum juga padam.

Proses pemadaman sulit dilakukan karena bara api berada di dalam tumpukan sampah padat. Kendati demikian, saat ini api sudah bisa dilokalisasi sehingga tidak sampai membesar dan merembet ke lahan pertanian warga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di TPA Ngadirojo pada Kamis (21/9/2023), area TPA yang terbakar berada di zona B. Zona tersebut merupakan area yang sudah tidak lagi beroperasi, hanya menyisakan tumpukan berbagai material sampah.

Hampir semua area luar sisi utara, timur, dan selatan zona TPA Sampah Ngadirojo, Wonogiri, itu dilanda kebakaran. Hal itu tampak dari bekas-bekas sampah yang menghitam. 

Di permukaan tumpukan sampah sudah tidak ada lagi api yang berkobar. Hanya terlihat asap yang menyeruak dari dalam tumpukan sampah. Di balik rongga-rongga tumpukan sampah masih terlihat beberapa titik api kecil. 

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan kebakaran di TPA Ngadirojo mulai terdeteksi pada 29 Juli 2023 malam.

Saat itu titik awal api berasal dari tengah tumpukan sampah di zona B. Upaya pemadaman kebakaran di TPA Ngadirojo, Wonogiri, pun segera dilakukan tetapi hanya bisa memadamkan api di permukaan tumpukan sampah.

Sementara sumber api yang berada di dalam tumpukan sampah sulit dipadamkan. Hal itu yang membuat pemadaman tidak bisa dilakukan sekali.

Sejak kali pertama diketahui pada akhir Juli 2023, sumber-sumber api terus bermunculan dari dalam tumpukan sampah sehingga menyebabkan sebagian besar area zona B hangus.

Api sempat membesar pada pertengahan Agustus 2023 dan kebakaran di TPA Sampah Ngadirojo, Wonogiri, itu hampir merembet ke lahan pertanian warga. Tetapi dengan bantuan tim pemadam kebakaran hal itu bisa dikendalikan. 

Bukan Faktor Kesengajaan

Saat ini api masih terus muncul tetapi relatif kecil dan berada di dalam tumpukan sampah. Sedangkan di permukaan tumpukan sampah tidak lagi ada kobaran api, melainkan hanya kepulan-kepulan asap akibat sampah yang terbakar. 

“Bisa dipastikan kebakaran ini bukan karena kesengajaan. Ini muncul karena proses alami di tumpukan sampah,” kata Waris saat berbincang dengan Solopos.com di TPA Ngadirojo Wonogiri, Kamis siang.

Dengan cuaca panas, kering, dan angin kencang yang terjadi akhir-akhir memicu kemunculan api di TPA Ngadirojo. “Penyebab atau faktor utama karena itu, cuaca panas kemudian ada gas metana di dalam tumpukan sampah,” ujar dia.

Waris menyampaikan proses pemadaman api di TPA Ngadirojo zona B itu akan dibantu dengan tim Pemadam Kebakaran Wonogiri. Tim akan membuat lubang-lubang di tumpukan sampah itu pada bagian atas.

Lubang-lubang itu berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam tumpukan sampah. Sehingga diharapkan api yang berada di dalam tumpukan sampah bisa dipadamkan. 

Pengawas TPA Ngadirojo, Sri Wiyono, menambahkan sejak akhir Juli 2023 sampai sekarang sudah ada beberapa kali kobaran api yang cukup besar. Ketika kobaran itu membesar pemadaman dilakukan bersama tim Pemadam Kebakaran Wonogiri. 

Dia mengakui proses pemadaman kebakaran TPA Sampah Ngadirojo, Wonogiri, itu sangat sulit karena titik-titik api justru banyak bermunculan di dalam timbunan sampah.

Api di dalam sampah itu pun sudah terbentuk jalur tersendiri. Misalnya satu titik api muncul di sisi utara timbunan sampah, muncul pula api di sisi lain karena terdapat jalur api di dalamnya meski tidak sampai besar.

“Kebakaran ini hampir dua bulan belum selesai. Upaya pemadaman terus kami lakukan. Nanti akan kami buat lubang di atas untuk memadamkan air yang ada di dalam,” kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya