SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan sebagai dampak El Nino. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Hampir separuh wilayah Kabupaten Boyolali saat ini sudah mengalami krisis air bersih akibat kekeringan dan musim kemarau 2023. Berdasarkan data per Selasa (19/9/2023), kekeringan sudah berdampak pada 10 dari total 22 kecamatan di kabupaten tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mendata wilayah terdampak kekeringan itu berdasarkan permohonan yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengiriman bantuan air bersih. Berdasarkan data BPBD Boyolali, kecamatan terbaru yang masuk dalam peta sebaran distribusi bantuan air bersih adalah Klego.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sampai hari ini telah didistribusikan 325 tangki bantuan air bersih mencakup 10 kecamatan dan 27 desa atau kelurahan di Kabupaten Boyolali,” ujar Kepala BPBD Boyolali, Suratno, kepada Solopos.com, Selasa (19/9/2023).

Ia berharap dengan bantuan air bersih dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Ia juga meminta masyarakat tetap waspada walaupun beberapa hari yang lalu hujan turun di beberapa lokasi di Boyolali.

Suratno menilai belum ada tanda-tanda kemarau berakhir dalam beberapa pekan ke depan, sehingga masyarakat diminta berhati-hati dengan dampak tambahan seperti kebakaran rumah, lahan, dan hutan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, menambahkan daerah terdampak kekeringan di Klego tepatnya Desa Sumber Agung, sudah masuk data sebaran distribusi air bersih di Boyolali.

Ada dua tangki air bersih yang telah dikirimkan ke sana. “Yang Klego itu suratnya tidak masuk langsung ke BPBD, tapi disampaikan lewat DAPM [Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat],” kata dia.

Lebih lanjut, Suparman menyampaikan pada Senin (18/9/2023) pagi, tercatat ada 313 tangki atau 1.651.000 liter air yang telah didistribusikan ke daerah terdampak kekeringan. Kemudian, pada Senin sore tercatat ada tambahan enam tangki atau 32.000 liter air bersih dan didistribusikan ke Desa Sumur, Tamansari.

Pada Selasa ini juga ada enam tangki lagi atau 32.000 liter air yang didistribusikan ke Desa Bengle, Kecamatan Wonosamodro. Dengan demikian, total ada 325 tangki yang dikirim pada Selasa.

“Yang hari ini kami distribusikan ke Bengle sebanyak enam tangki dari program Baznas Boyolali yang diluncurkan Selasa pagi ini,” jelas dia.

Berdasarkan data dari BPBD Boyolali per Senin pagi, berikut data kecamatan terdampak kekeringan berdasarkan sebaran distribusi bantuan air bersih di Kota Susu:

  1. Wonosamodro: 87 tangki (471.000 liter)
  2. Tamansari: 64 tangki (341.000 liter)
  3. Kemusu: 61 tangki (321.000 liter)
  4. Wonosegoro: 46 tangki (237.000 liter)
  5. Juwangi: 40 tangki (204.000 liter)
  6. Selo: 6 tangki (32.000 liter)
  7. Andong: 4 tangki (20.000 liter)
  8. Klego: 2 tangki (10.000 liter)
  9. Cepogo: 2 tangki (10.000 liter)
  10. Gladagsari: 1 tangki (5.000 liter)

Sementara itu, Kecamatan Musuk yang masuk dalam peta rawan kekeringan terpantau belum meminta bantuan air bersih ke BPBD Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya