SOLOPOS.COM - SDN Tumenggungan No. 28, Timuran, Banjarsari, Solo hanya mendapat satu siswa pada PPDB 2023. Foto diambil Senin (17/7/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — SDN Tumenggungan, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo hanya memperoleh satu siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo menyatakan SDN Tumenggengan berpotensi digabung di waktu mendatang. 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (17/7/2023). Meski berpotensi dilakukan penggabungan, Disdik Kota Solo bakal melakukan pengkajian secara menyeluruh sebelum penggabungan dilakukan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pertimbagan yang harus diperhatikan, salah satunya populasi anak usia sekolah di daerah tersebut.

“Intinya, ini yang penting, di daerah itu tidak ada yang tidak sekolah. Semua kami pastikan mendapat sekolah,” katanya.

Tren penurunan siswa di SDN Tumenggungan tidak hanya terjadi di tahun ini. Tahun lalu, sekolah tersebut hanya menerima lima siswa. Saat ini, total siswa di sekolah setempat mencapai 54 orang.

Kondisi di SDN Tumenggengan dikelilingi perkantoran dan jauh dari perkampungan. Di kawasan tersebut terdapat RS PKU Muhammadiyah, rumah makan, hotel, dan lainnya. Sekolah tersebut juga berdekatan dengan SDN Beskalan, SDN Yosodipuro, SD Al Firdaus, dan SD Al Choir.

Kepala SDN Tumenggungan Solo, Lelly Maria, mengatakan hanya ada satu siswa di kelas I pada hari pertama masuk sekolah. Siswa tersebut masuk melalui jalur luring. 

Dia mengatakan faktor lingkungan menjadi penyebab utama. Sekolah tersebut dihimpit banyak perkantoran dan berada di tengah kota.

“Lokasinya jauh dari perkampungan. Di perkampungan sekitar memang sedikit ya jumlah anaknya,” kata dia. 

Meski hanya memperoleh seorang siswa baru di kelas I, SDN Tumenggengan tetap berkomitmen melayani siswa yang sudah resmi masuk di hari pertama.

Nantinya, guru kelas bakal mengupayakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Guru kelas I dan guru kelas II harus bisa berkolaborasi mengadakan pembelajaran yang menarik.

“Kami kan sudah memakai kurikulum merdeka. Jadi nanti guru kelas mengupayakan bagaimana siswa ketika belajar agar tidak merasa sendiri,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya