SOLOPOS.COM - Pengelola Wisata Petik Melon Gemati Farm tengah memetik melon siap panen pada Senin (20/5/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR–Tren agrowisata dikembangkan pengelola pariwisata di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Karanganyar. Selain memberi pengalaman baru sekaligus sebagai ajang edukasi bagi pengunjung.

Seperti halnya para pemuda tergabung dalam wadah Karanganyar Moeda mengembangkan Wisata Petik Melon Gemati (Generasi Muda Bertani) Farm. Tempat wisata tersebut beralamat di Bejen, Kabupaten Karanganyar, tepatnya 200 meter timur lampu merah Beji.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengelolaan wisata sepenuhnya ditekel oleh anak-anak muda ini secara resmi dibuka bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Hatkitnas) pada Senin (20/5/2024).

Di sana, pengunjung akan melihat budi daya melon hidroponik dengan varietas premium. Selain itu juga bisa memetik melon dengan menebus Rp30.000 per kilogram (kg).

Pengelola Wisata Petik Melon Gemati Farm, Hanif Irsyad Fahmi, mengatakan pengunjung tidak ditarik tiket masuk untuk wisata petik melon ini. Wisata petik melon dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

“Silahkan datang berwisata petik melon. Petik melon ini terbatas hingga 30 Mei saja,” kata dia dijumpai di lokasi pada Senin.

Dia mengatakan budi daya melon hidroponik ditanam di lahan seluas 550 meter persegi dengan jumlah populasi ada 1.300 tanaman. Beragam varietas melon premium grade A dibudidayakan mulai jenis lokal hingga dari Thailand.

Varietas melon yang dikembangkan itu ada Greenflash, New Kinanti, Sweet D165, MAI, Metando dan Ladika. Lebih lanjut dia mengatakan para pengunjung bisa melihat secara langsung budi daya melon dan petik buahnya. Konsep wisata petik melon ini, dia mengklaim baru pertama ada di Kabupaten Karanganyar.

“Budi daya melon hidroponik kita kembangkan karena punya nilai jual yang tinggi. Di sisi lain melon ada kelas grade tinggi. Dan inilah yang kita kembangkan di sini,” katanya.

Dia mengatakan melon premium memiliki kelebihan dibandingkan melon biasa. Dari segi harga, melon premium tiga kali lipat dari yang biasa. Kemudian dari segi rasa memiliki kadar kemanisan yang unik, enak dan segar.

Di Wisata Petik Melon Gemati Farm, kualitas buah melon yang dihasilkan minim residu pestisida. Apalagi dengan konsep green house sehingga tidak ada hama dan penggunaan pupuk kimia.

Wisata petik melon menjadi wadah bagi anak-anak muda belajar pertanian. Nantinya juga akan dikembangkan pertanian lain seperti padi, sayuran mayur dan buah-buahan dengan beragam varietas.

“Ini akan menjadi percontohan dan laboratorium bagi anak-anak muda belajar soal pertanian. Di sini masuk gratis, hanya untuk petik melon per kilonya Rp30.000. Tidak manis bisa dikembalikan,” katanya.

Ketua Karanganyar Moeda, Disa Ageng Alifven, mengatakan wisata petik melon disiapkan khusus untuk pengunjung yang ingin menikmati sensasi wisata petik melon.

Melon yang dikembangkan di sini adalah melon jenis melon hibrida kualitas premium. Di kebun ini, pengunjung yang datang akan didampingi oleh pengelola, pengunjung akan sedikit diberi pemahaman tentang jenis melon dan memilih melon yang sudah matang.

Pengunjung bebas memetik melon di kebun ini, tapi saat keluar nanti pengunjung harus menimbang melon yang telah dipetik. “Kami ingin mengenalkan anak-anak muda soal pertanian. Karena selama ini masih minim anak-anak muda yang mau terjun ke pertanian,” kata dia.

Disa mengatakan komunitas Karanganyar Moeda dibentuk dengan tujuan menampung dan menyalurkan potensi anak-anak muda Karanganyar agar bermanfaat bagi kemajuan wilayah dan kebaikan lingkungan.

Para pemuda di Kabupaten Karanganyar yang punya potensi dan ingin ambil peran dalam pembangunan, terutama di desa bisa bergabung dengan komunitas tersebut.

“Harapan kami komunitas ini menjadi pioner bahwa anak-anak muda harus ambil peran, mengambil bagian dalam memberikan warna pembangunan di wilayahnya, terutama di desa-desa dengan potensi yang dimilikinya masing-masing,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya