SOLOPOS.COM - Mobil dan bus parkir di Terminal Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Kamis (3/3/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Terminal Pracimantoro Wonogiri butuh perluasan lahan. Terminal tipe B yang sejak 2017 pengelolaannya beralih dari Pemkab Wonogiri ke Pemprov Jateng itu hanya bisa menampung lima bus. Padahal terminal tersebut dikenal sebagai tempat pemberangkatan awal sekaligus tujuan akhir bagi bus antarkota antarprovinsi (AKAP), dengan mayoritas jurusan Pracimantoro-Solo dan Pracimantoro-Jakarta.

Sejak peralihan pengelolaan ke Pemprov Jateng, beragam fasilitas penunjang di lingkungan terminal sebenarnya telah diperbaiki dan dikembangkan. Perbaikan yang dilakukan berupa perbaikan aspal, lantai, dan atap-atap di beberapa ruang yang bocor.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala Pengelola Terminal Pracimantoro, Harsono, mengatakan jauh sebelum pengelolaan beralih ke Pemprov Jateng, perbaikan terminal jarang dilakukan. Meski demikian, pengembangan Terminal Pracimantoro masih menyisakan pekerjaan rumah. PR itu adalah perluasan area terminal.

Baca Juga: Hotel dan Mal di Lahan Bekas Terminal Wonogiri Belum Jelas

“Dari dulu sampai sekarang, penambahan area terminal tidak ada. Kondisi itu menyebabkan sempitnya area Terminal Pracimantoro yang hanya bisa menampung lebih kurang lima bus,” ujar Harsono kepada Solopos.com, Kamis (3/3/2022).

Seharusnya, sambung dia, terminal tipe B memiliki fasilitas penunjang seperti MCK, tempat ibadah, parkir bus yang memadai, beserta kelengkapan pintu masuk dan keluar. Namun, Terminal Pracimantoro belum memiliki kelengkapan pintu masuk dan keluar, serta parkir bus yang memadai.

“Selama ini untuk parkir bus saja pengemudi harus masuk, memajukan busnya, lalu baru memundurkannya ke lahan parkir yang disediakan,” imbuh Harsono.

Baca Juga: Banyak Bus Jatim Berhenti di Terminal Wonogiri, Tapi Penumpang Tak Bawa Surat Bebas Covid-19

Pekerjaan rumah itu bukannya tak ditindaklanjuti. Dishub Jateng pada 2019 telah melakukan pengukuran dan survei. Tapi karena semenjak munculnya pandemi Covid-19, penambahan area lahan itu tak ditindaklanjuti sampai sekarang.

Harsono berpendapat kemungkinan besar rencana itu belum ditindaklanjuti karena membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Perluasan terminal membutuhkan dana besar untuk pembebasan lahan warga yang tinggal di sekitar area terminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya