SOLOPOS.COM - Barongsai merupakan salah satu atraksi di perayaan Cap Go Meh. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Perayaan cap go meh sebagai rangkaian Tahun Baru Imlek di Kota Solo bakal digelar secara sederhana di Balai Kota pada 15 Februari mendatang. Panitia akan menampilkan satu pertunjukan barongsai dari Kelompok Tripusaka Solo.

Cap go meh bakal menjadi serangkaian acara perayaan Imlek Kota Solo yang sebelumnya dimulai dengan penyalaan 1.000 lampu lampion di Kompleks Pasar Gede dan Balai Kota sejak Minggu (30/1/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Panitia Imlek Bersama Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan kendati mengundang barongsai, acara cap go meh digelar secara sederhana. Inti perayaan di Balai Kota nanti adalah doa bersama.

Baca Juga: Sebelum Lampion Shio Macan, Gapura Imlek Solo Juga Pernah Ambruk

Sumartono mengundang 100-200 tamu mulai dari stakeholder Kota Solo hingga masyarakat Solo. Sesuai makna dari Barongsai, acara tersebut juga menjadi simbol tolak bala. Tolak bala agar masyarakat Indonesia segera lepas dari pandemi Covid-19.

“Acaranya nanti juga sederhana, intinya adalah doa. Awalnya kami mau menghadirkan 10 barongsai, tapi enggak jadi, cukup satu saja. Undangan juga hanya terbatas. Biasanya seribuan undangan, besok nanti hanya 100-200 undangan. Visi misi barongsai ini tentu saja tolak bala,” terang Sumartono kepada Solopos.com, belum lama ini.

Baca Juga: Meriahkan Imlek 2022, Solo Grand Mall Gelar Pertunjukan Barongsai

Simbol Keberagaman

Tamu undangan hanya 100-an orang mengingat kondisi masih pandemi Covid-19. Biasanya cap go meh mengundang tamu hingga 1.000-an orang di Kompleks Balai Kota Solo.

Awalnya Sumartono juga berniat menghadirkan 10 kelompok barongsai dari Semarang. Namun, melihat kasus Covid-19 yang terus melonjak, ia mengurungkannya.

Barongsai Tripusaka yang akan tampil pada cap go meh nanti memiliki sejarah yang lekat dengan akulturasi budaya di Kota Solo. Barongsai Tripusaka terkenal sebagai simbol keberagaman di Solo.

Baca Juga: Kue Keranjang Imlek Solo: Biasa Bikin Sampai 7 Ton, Tahun Ini 2 Ton

Mayoritas pemain mereka adalah etnis Jawa dengan agama beragam mulai dari Islam, Kristiani, dan Konghucu. Saat ditanya soal shio tahun ini yakni macan air, Sumartono mengatakan keduanya mengandung doa.

Unsur air berarti doa agar masyarakat semakin terberkahi, rezekinya mengalir seperti air mengalir. Sementara harimau menyimbolkan karakter yang berwibawa dan pekerja keras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya