SOLOPOS.COM - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I melintasi Jl. Sangiran, Sragen, Kamis (18/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, WONOGIRI — Moda transportasi baru siap meramaikan jalur Solo-Wonogiri. Tujuh perusahaan otobus (PO) lokal Wonogiri dilibatkan dalam konsorsium aglomerasi yang mengelola Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor II rute Solo-Wonogiri. Seusai rencana, rute tersebut akan beroperasi mulai Agustus 2023.

Sekretaris Konsorsium Aglomerasi BRT Trans Jateng, Marjandi, saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (23/5/2023), mengatakan BRT Trans Jateng trayek Wonogiri bakal dioperasikan konsorsium tujuh PO bus yang masih aktif di Wonogiri.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tujuh PO bus itu meliputi Raya, Al Amin, Ismo, Gunung Mulia, Jaya Guna Hage, Tunas Merapi, dan Tungga Dara. Dalam pengoperasian BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri itu mereka melebur menjadi satu dalam Perseroan Terbatas (PT) Tunggal Dara Sejahtera.

“Salah satu persyaratan untuk ikut tender pengoperasian BRT Trans Jateng itu PO tersebut harus masih aktif, kemudian tujuh PO itu membentuk konsorsium di bahan naungan PT Tunggal Dara Sejahtera,” kata Marjandi.

Dia melanjutkan masing-masing dari tujuh PO bus tersebut mendapatkan jatah angkutan milik mereka untuk di-scrapping dalam pengadaan angkutan baru BRT Trans Jateng. Scrapping yaitu mengganti unit angkutan yang ada dengan unit angkutan baru dari BRT Trans Jateng.

Konsorsium sudah sepakat membagi berapa jatah angkutan eksisting yang di-scrapping dari masing-masing PO. Jumlah unit BRT Trans Jateng yang akan beroperasi di trayek Solo-Wonogiri ada 14 unit plus satu unit bus cadangan.

Kesepakatan konsorsium, ada PO yang mendapatkan jatah satu angkutan dan ada PO yang mendapatkan jatah dua atau tiga angkutan yang dimiliki untuk di-scrapping dengan bus BRT Trans Jateng.

Saat ini proses pengadaan BRT Trans Jateng sudah dalam tahap pendempulan dan pembuatan kerangka di Karoseri Gunung Mas, di Madiun, Jawa Timur.

“Komposisinya sudah kami atur dari awal. Alhamdulillah masing-masing sudah sepakat. Ini bergantung dengan unit yang ada. Salah satu syarat untuk dilakukan scrapping itu kan bus itu trayeknya masih hidup,” ujar dia.

Analisis Bisnis

Menurut Marjani, dengan sistem konsorsium tersebut, PO tidak terganggu dengan keberadaan BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri. Justru PO akan diuntungkan, apalagi jika BRT Trans Jateng ini kelak banyak penggunanya.

Pada sisi lain, PO masih bisa mengoperasikan unit bus yang lain seperti biasa. Konsorsium di bawah PT Tunggal Dara Sejahtera bertanggung jawab dalam pengoperasian BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri kelak.

Konsorsium juga berhak mendapatkan penghasilan atas pengoperasian BRT Trans Jateng itu. Marjani menyebut konsorsium sudah menghitung dan menganalisis bisnis angkutan umum tersebut.

“Pemerintah Provinsi Jateng itu sebagai fasilitator dan pembuat peraturan. Pengelolaan Trans Jateng ada pada kami, termasuk nanti hasilnya ke kami. Tetapi tentu kami harus memenuhi hak dan kewajiban juga. Perhitungan bisnisnya sudah kami pikirkan, termasuk BEP-nya [break event point],” ucap Marjani.

Konsorsium berharap keberadaan BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri kelak akan meningkatkan penggunaan transportasi umum di Solo-Wonogiri. Dengan demikian, kepadatan lalu lintas di Solo-Wonogiri bisa berkurang. Selain itu, bisa meningkatkan keselamatan berkendara.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyambut baik rencana pengoperasian BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri. Sejak awal rencana, Bupati meminta agar keberadaan BRT Trans Jateng melibatkan pengusaha lokal Wonogiri sebagai pengelola.

Menurut dia, BRT Trans Jateng akan menurunkan pengeluaran biaya masyarakat untuk kebutuhan mobilitas menggunakan transportasi umum,

“Kemarin dipresentasikan [Pemprov Jateng], dihitung, ada efisiensi pengeluaran biaya penggunaan transportasi senilai Rp130.000/bulan. Ada pengeluaran [masyarakat] yang berkurang,” kata bupati yang akrab disapa Jekek itu.

Rute dan Tarif BRT Trans Jateng

Sebanyak 15 unit bus bakal meyalani rute BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri yang dijadwalkan beroperasi mulai Agustus 2023. Dari jumlah itu, 14 unit bus untuk operasi harian dan satu unit untuk cadangan.

Lokasi keberangkatan bus dari Solo yakni di Terminal Tirtonadi sedangkan dari Wonogiri di Terminal Tipe C dekat Pasar Kota Wonogiri. Jarak tempuh trayek tersebut diperkirakan 40 kilometer (km) dan waktu tempuh sekitar 90 menit.

Sedangkan untuk tarifnya, menurut informasi yang diperoleh Solopos.com saat sosialisasi pengoperasian bus tersebut di Wonogiri pada 2022 lalu, untuk pelajar, buruh, dan veteran sekitar Rp2.000 dan untuk penumpang umum Rp4.000. Bus akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Bus yang digunakan untuk operasional BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri memiliki kapasitas 40 penumpang dengan 60 kali perhentian di 121 halte pulang-pergi yang tersebar dari Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Dari jumlah halte, hanya empat yang ada di Wonogiri yakni di Terminal Tipe C Wonogiri, depan Kantor Dinas KUKM Perindag, depan PT Liebra Selogiri, dan pertigaan Desa Sendangijo, Selogiri.

“Kami sudah siapkan tempat. Kalau infrastruktur halte nanti kewenangan Pemprov Jateng. Terminal Tipe C juga sudah kami siapkan untuk pemberhentian terakhir,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, kepada Solopos.com, Senin (22/5/2023).

Dia mengatakan pengadaan bus BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri itu bekerja sama dengan konsorsium aglomerasi yang terdiri atas delapan perusahaan otobus di Wonogiri di antaranya Tunggal Dara, Gunung Mulia, dan Ismo. Pengadaan bus tersebut dilakukan dengan scrapping.



Artinya angkutan yang dimiliki perusahaan konsorsium diganti dengan unit angkutan baru BRT Trans Jateng. “Dampaknya, kami harap bisa meningkatkan penggunaan transportasi umum dan meningkatkan keamanan serta keselamatan berkendara di Wonogiri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya