Karanganyar (Solopos.com)–Sejumlah peternak sapi di Karanganyar belum akan menjual sapinya, sebab harga sapi di pasaran masih rendah. Mereka baru menjual sapinya setelah ada kepastian harganya naik.
Salah satu peternak sapi, Supriyanto, 33, yang juga warga Jungke, Karanganyar, mengaku merugi dengan anjloknya harga sapi di pasaran. Sebab banyak para peternak sapi seperti dirinya, belum balik modal. Ia juga mengaku senang saat mendengar pemerintah Australia menghentikan sementara ekspor sapinya ke Indonesia.
“Dengan adanya penghentian ini, kami merasa diuntungkan karena bisa menaikkan posisi harga sapi lokal di pasaran,” kata Supriyanto saat ditemui wartawan di Kampung Sapi, Jungke, Karanganyar, Sabtu (11/6/2011).
Kendati harga sapi di daerah lain sudah naik, namun harga sapi di Karanganyar, imbuh dia, belum serta merta mengalami kenaikan. Dulu, Supriyanto membeli satu ekor sapi seharga Rp 10 juta. Namun bila saat ini dijual kembali di pasaran, hanya laku berkisar Rp 5-6 juta. Belum lagi ia harus membeli pakan sapi yang harganya juga tidak murah.
(fas)