SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar tradisional. (Freepik.com).

Solopos.com, SUKOHARJO — Harga bahan pokok di Kabupaten Sukoharjo terpantau masih tinggi, terutama pada komoditas cabai rawit merah dan gula pasir. Kondisi tersebut telah terjadi sejak akhir Oktober 2023 lalu hingga pertengahan November 2023 ini.

Pembeli di Pasar Kartasura, Sri Hartati, 57 mengatakan harga cabai rawit merah kini bahkan mencapai Rp84.000/kilogramnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Padahal sebelumnya harga cabai rawit merah konsisten dengan harga Rp60.000/kilogramnya. Sementara harga gula di pasar mencapai Rp18.000/kilogramnya dari yang sebelumnya berkisar Rp13.500-15.000/kilogram.

“Sakniki napa-napa larang [Sekarang apa-apa mahal]. Beli cabai rawit merah biasanya Rp5.000 sekarang ya paling tidak Rp10.000. Itu saja dapatnya sedikit sekali,” keluh Hartati, Minggu (19/11/2023).

Ia menyebut komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih turut melambung. Misalnya dari harga bawang putih yang berkisar Rp26.000 kini mencapai Rp34.000/kilogram.

Sementara harga bawang merah Rp29.000/kilogramnya. Harga komoditas lain seperti sayuran hijau turut meningkat tergantung ketersediaan bahan.

Sementara itu pedagang Pasar Kartasura, Tutik mengaku lantaran harga gula naik, jumlah pembeli kian menyusut. Biasanya dalam sehari ia rata-rata mampu menjual 25-30 kilogram gula pasir.

Padahal sebelumnya ia mampu menjual hingga 50 kilogram per hari. Kondisi tersebut terjadi akibat sejumlah pembeli yang membeli di kiosnya mengurangi kuantitas barang.

Ia mengaku paham dengan kondisi tersebut sebab sebagian besar pembeli menjualnya kembali di warung kelontong. Termasuk beberapa pedagang makanan dan minuman yang  menjadikan gula sebagai bahan dasar seperti penjual pukis, gandos dan minuman lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Sukoharjo Iwan Setiyono membenarkan jika gula pasir dan cabai rawit merah masih merajai kenaikan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukoharjo.

Menurutnya kondisi tersebut lantaran pengaruh El Nino yang mengakibatkan petani gagal panen hingga mengakibatkan minimnya produksi.

“Kalau gula dari info pedagang, pasokan harga dari produsen sudah tinggi karena gagal panen. Kalau cabai karena cuaca ini, dari petani banyak gagal panen juga,” bebernya.

Iwan menyebut saat ini harga cabai merah rawit di Sukoharjo rata-rata berkisar Rp77.000/kilogram. Sementara harga gula pasir mencapai Rp17.000/kilogram. Sementara harga pasaran jauh lebih tinggi dari kisaran harga tersebut.

Iwan mengaku Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terus melakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang rutin dilakukan untuk menekan harga kebutuhan pokok. Kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap Jumat di Mal Pelayanan Publik (MPP).

Tak hanya itu, ke depan Iwan mengaku akan berencana berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo untuk menggelar GPM di lokasi-lokasi perusahaan.

Sementara itu dilansir dari Bisnis.com, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi membeberkan penyebab kenaikan harga gula pasir disebabkan karena lambatnya impor gula di dalam negeri.

Menurutnya, lambatnya proses impor mempengaruhi jumlah stok. Padahal importir sebagai pemegang kuota seharusnya segera mengeksekusi impor sesuai waktu yang ditentukan.

Meskipun gejolak harga global terjadi dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

“Sekarang harganya tinggi [gula], tanyanya ke Badan Pangan. Harusnya itu kenapa kemarin enggak importasi? kan sudah ada izin impornya,” ujar Arief, Rabu (8/11/2023).

Adapun saat ini, Arief menyebut realisasi impor gula konsumsi baru 26% dari total kuota tahun ini hampir 1 juta ton. Data prognosa neraca pangan nasional yang dihimpun Bapanas, per 20 Oktober 2023, realisasi impor gula konsumsi selama Januari-Agustus 2023 tercatat 290.801 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya