SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Jumat (21/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos,com, SUKOHARJO — Sejumlah harga bahan pokok di Sukoharjo fluktuatif. Penurunan dan kenaikan harga terjadi cukup cepat. Meski begitu, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo menyatakan harga di pasaran saat ini masih dalam tahap wajar.

Pedagang di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Daning, mengatakan harga telur dan bawang putih paling banyak mengalami kenaikan harga. Perubahan harga itu terjadi cukup cepat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Cepat sekali perubahannya, dalam satu atau dua hari. Paling banyak kenaikan harga bawang putih, telur, dan daging ayam. Tapi terkadang nanti dua hari lagi sudah turun,” papar Daning saat dijumpai Solopos.com di pasar, Jumat (21/7/2023).

Harga bawang putih saat ini tembus Rp38.000/kilogram. Padahal biasanya hanya Rp24.000/kilogram. Sementara harga bawang merah tak mengalami kenaikan signifikan dari Rp24.000/kilogram menjadi Rp26.000/kilogram. Harga telur ayam kini mencapai Rp31.000/kilogram yang sebelumnya hanya berkisar Rp27.000/kilogram. Bahkan ada beberapa pedagang yang menjualnya seharga Rp32.000/kg.

Sementara harga daging ayam juga turut naik menjadi sekitar Rp38.000/kilogram untuk ayam. Harga normalnya Rp33.000/kilogram. “Kalau kebutuhan lain seperti minyak dan sayur, harga masih sama ya, masih normal. Paling ajeg [stabil] hanya harga beras dari Rp10.000-Rp12.500/kilogram tergantung kualitasnya,” papar Daning.

Pedagang di Pasar Kartasura Sukoharjo, Mimin, mengatakan hal yang sama. Harga bawang putih di Pasar Kartasura cukup tinggi. Seperempat kilogramnya saja mencapai Rp17.000. Sementara harga telur Rp32.000/kilogram dan harga daging ayam Rp36.000/kilogram.

Sementara harga beras tak mengalami kenaikan dan  tergolong stabil. Fluktuasi harga sejumlah komoditas pokok, kata Mimin menyulitkan pedagang menjual barang. “Kadang pas kulakan dapat harga mahal, belum terjual semua sudah turun harga. Begitu juga sebaliknya. Kalau pembeli ada tapi tidak banyak ya hanya pelanggan-pelanggan,” ujar Mimin.

Sementara itu, pembeli di Pasar Ir Soekarno, Ema, mengatakan bawang dan telur menjadi bahan pokok. Kenaikan harga kedua komoditas itu berdampak pada pengeluaran. “Sekarang kalau masak semua pakai bawang, telur juga jadi bahan paling mudah diolah. Kalau harga lagi naik ya mengurangi pembelian saja sampai menunggu turun,” papar Ema.

Kenaikan Harga Masih Wajar

Kepala Disdagkop UKM Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan berdasarkan pantauan, harga bahan pokok masih terbilang wajar. Pemerintah juga telah melakukan bazar pasar murah untuk untuk menekan harga pasar agar tidak melambung.

“Hari ini Jumat [21/7/2023] kami juga mengadakan pasar murah di Mal Pelayanan Publik dengan menjual beberapa komoditas untuk masyarakat umum,” kata Iwan kepada Solopos.com.

Sementara itu Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo, Andrew Ramadhan Shahab, mengatakan pihaknya terus melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan memasok beras medium dengan harga terjangkau terutama untuk kios dan pasar-pasar sekitar.

Andrew mengatakan Bulog juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah di Soloraya untuk melakukan pasar murah di lokasi yang telah disepakati dinas terkait dengan harga yang terjangkau masyarakat.

“Untuk stok beras di Soloraya saat ini Bulog memiiki 10.000 ton beras. Sementara stok gula juga masih cukup untuk memasok pasar dan operasi pasar,” lanjut Andrew.

Hingga kini Bulog masih menyerap gabah maupun beras petani hingga akhir tahun sesuai arahan Badan Pangan Nasional. Beberapa daerah sudah kembali panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya