SOLOPOS.COM - Penjual nasi sayur di Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Giyanti, 44, menyiapkan pesanan pelanggan, Jumat (4/3/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, BOYOLALI — Beberapa penjual makanan di kawasan Donohudan, Ngemplak, Boyolali, terpaksa mengurangi porsi atau menaikkan harga sebagai dampak kenaikan harga aneka bahan kebutuhan pokok yang menjadi bahan baku dagangan mereka.

Penjual nasi sayur dan bubur di sekitar Pasar Gagan, Donohudan, Giyanti, 44, mengaku harga bahan kebutuhan pokok naik hingga 2 kali lipat, seperti cabai yang biasanya 1 kg Rp35.000 sekarang naik menjadi Rp70.000 per kilogram. Selain itu dia juga mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Minyak goreng biasanya Rp12.500 sekarang sampai Rp22.000 belinya juga dibatasi Mbak, mau antre di minimarket ramai banget,” kata ibu dua anak itu saat berbincang dengan Solopos.com di lapaknya, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Tak Hanya Cabai, Harga Daging Ayam di Boyolali Juga Naik Signifikan

Giyanti menjelaskan terkadang dirinya mendapat keuntungan dari kenaikan harga aneka kebutuhan pokok karena makanan matang yang dia jual lebih cepat laku. “Ya kadang malah jadi cepat habis Mbal, lha kalau beli sayur mentah Rp5.000 belum dapat apa-apa, kalau matengan kan bisa dapat sayur sama gorengan,” katanya.

Pada bagian lain, penjual ayam goreng tepung di Donohudan, Fareza, 18, mengaku selama dua bulan terakhir pemasukannya menurun. “Biasanya bisa sampai 10 ekor perhari Mbak, sekarang cuma [laku] 6 ekor,” katanya saat dijumpai di warungnya, Jumat.

Harga Minyak Goreng

Akibat kenaikan harga bahan baku, dia mengaku menaikkan harga jual dari Rp10.000 untuk 3 potong atau Rp3.500 per potong ayam goreng tepung menjadi Rp4.000 per potongnya. Lebih lanjut, pria yang disapa Reza ini berharap ada penurunan harga bahan pokok.

“Ya kalau bisa menurunlah [harga bahan pokok], terutama minyak goreng ya,” katanya.

Baca juga: Mulai Pedas! Harga Cabai di Boyolali Tembus Rp70.000/kg

Sementara itu, anak pemilik warung makan di Donohudan, Yunita, 25, mengaku juga terdampak kenaikan harga aneka barang kebutuhan di pasaran. Pihaknya pun memilih mengurangi porsi makanan yang dijual ketimbang harus menaikkan harga.

“Semuanya naik, mahal Mbak, ya agak dikurangi dikit-dikit porsinya, kalau makanan kaya gini [sayur matang] kan susah naikinnya mba, tapi ya masih stabil pembelinya,” kata Yunita. Lebih lanjut, dia berharap akan ada penurunan harga bahan pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya