SOLOPOS.COM - Penjual daging ayam di pasar Gemolong, Sri Susilo, 42, melayani pembeli yang akan membeli daging ayamnya Selasa (28/8/2012). Harga daging ayam potong yang ia jual sudah mulai turun sejak Minggu (26/8/2012). (Foto:Ivan Andimutharam)
Penjual daging ayam di pasar Gemolong, Sri Susilo, 42, melayani pembeli yang akan membeli daging ayamnya Selasa (28/8/2012). Harga daging ayam potong yang ia jual sudah mulai turun sejak Minggu (26/8/2012). (Foto:Ivan Andimutharam)
SRAGEN–Sepekan setelah Lebaran, harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Gemolong mulai turun. Sejak Minggu (26/8/2012), rata-rata harga turun berkisar antara Rp500 sampai Rp5.000 per kilogram.
Ditemui di lapak miliknya seorang penjual ayam, Pariyem, 42, mengaku telah terjadi penurunan harga dibanding Lebaran lalu. Saat Lebaran, satu kilogram daging ayam ia jual seharga Rp26.000. Sedangkan hari Selasa (28/8) ia menjual per kilogram daging ayam dengan harga Rp22.000. Hal yang sama dialami Sri Susilo, 47, yang mengaku menurunkan harga daging ayam dari Rp28.000 saat Lebaran menjadi Rp23.000, pada Selasa.
“Penurunan harga terjadi mulai Minggu kemarin menjadi Rp25.000,” ungkap pedagang asal Kalioso, Boyolali ini.
Sementara itu, seorang penjual telur ayam di Pasar Gemolong, Mustofa, 25, mengaku harga telur ayam yang ia jual telah turun dibanding saat Lebaran. Telur ayam di kiosnya ia jual seharga Rp13.500 per kilogram. Padahal, Lebaran lalu menurutnya harga telur ayam masih berada pada Rp17.000 per kilogram. “Setelah Lebaran, harga telur turun rata-rata Rp500 per hari. Nanti biasanya naik lagi kalau musim panen tiba. Telur kan jadi alternatif lauk yang mudah bagi para petani,” tambah Mustofa.
Kenaikan harga justru terjadi pada minyak curah. Harga minyak ini, pada saat Lebaran menurut Mustofa adalah Rp10.000 per kilogram. Sedangkan hari Selasa harganya Rp10.500 per kilogram. “Kalau beras dan bawang putih, harganya stabil sejak puasa sampai hari ini. Kalau harga bawang merah hari ini turun menjadi Rp10.000Rp dari Rp11.000 saat Lebaran,” kata dia.
