Soloraya
Kamis, 26 Desember 2019 - 14:29 WIB

Harga Bawang Merah dan Telur di Sukoharjo Melejit

Indah Septiyaning Wardani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang merah. (Solopos-M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Harga bawang merah di pasar tradisional Kabupaten Sukoharjo terus melejit hingga mencapai Rp40.000 per kilogram (kg) atau naik Rp10.000 per kg. Selain itu, harga bawang putih juga naik dari Rp22.000 per kg menjadi Rp27.000 per kg.

Pedagang di Pasar Soekarno Sukoharjo, Darmi, 50, menuturkan, kenaikan harga bawang putih dan bawang merah terjadi sejak sepekan lalu.

Advertisement

Kenaikan harga komoditas tersebut diperkirakan terus terjadi hingga akhir tahun nanti karena faktor cuaca di daerah penghasil.

"Harga bawang itu naik tiga hari sekali. Kenaikannya antara Rp1.000-Rp5.000 per kilogramnya," kata dia.

Advertisement

"Harga bawang itu naik tiga hari sekali. Kenaikannya antara Rp1.000-Rp5.000 per kilogramnya," kata dia.

Selain bawang merah dan putih, komoditas lain yang juga terkerek naik adalah cabai rawit dan keriting. Namun kenaikan harga cabai masih berkisar Rp100-Rp500 per kilogram per hari.

Pedagang lain, Parmi, 45, menyampaikan kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng. Telur ayam semula Rp22.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg, gula pasir naik dari Rp11.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg; minyak goreng curah dari Rp10.000 menjadi Rp12.000.

Advertisement

Kenaikan juga terjadi pada harga jual daging ayam potong dari semula Rp32.000 per kg menjadi Rp34.000 per kg.

"Harganya terus naik dari beberapa hari ini. Kenaikannya bisa Rp1.000 per harinya," kata pedagang daging ayam potong, Sri Winarsi, 35.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo mengatakan pemantauan sudah dilakukan di pasar tradisional, gudang penyimpanan barang milik distributor, hingga ke beberapa pusat perbelanjaan modern.

Advertisement

Baca juga: Foto-Foto Cantik Gerhana Matahari Cincin dari Observatorium Assalam Sukoharjo

Hasilnya, kata dia, stok barang mencukupi dan kemungkinan tidak sampai menyebabkan kelangkaan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif