Soloraya
Jumat, 9 September 2022 - 09:22 WIB

Harga BBM Naik, DPRD Wonogiri: Berpotensi Naikkan Angka Kemiskinan

Muhammad Diky Praditia  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI–Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Wonogiri menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di sisi lain, bantuan sosial (bansos) pengalihan subsidi bahan bakar minyak atau BBM dinilai tidak dapat menjadi solusi lantaran hanya bersifat reaksioner dan sementara.

Advertisement

Hal itu disampaikan Fraksi PKS DPRD Wonogiri saat rapat paripurna penyampaian pandangan umum terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2022, Kamis (9/9/2022).

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Fraksi PKS DPRD Wonogiri, Sriyanto, mengatakan kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat.

Advertisement

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Fraksi PKS DPRD Wonogiri, Sriyanto, mengatakan kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat.

Terlebih, saat ini kondisi ekonomi, terutama masyarakat berpenghasilan kecil, belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19.

Hal itu sangat berpotensi menaikkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Wonogiri.

Advertisement

“Bansos [pengalihan subsidi BBM] yang dikeluarkan pemerintah itu tidak banyak membantu dan tidak bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat. Melainkan hanya bersifat sementara saja,” kata Sriyanto saat dijumpai Solopos.com di Kantor DPRD Wonogiri, Kamis (9/9/2022).

Menurut dia, alokasi anggaran bansos dari pemerintah pusat senilai total Rp24,17 triliun seharusnya digunakan untuk perbaikan mutu pendidikan. Sebab anak-anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Sriyanto juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri agar tidak hanya mengandalkan bansos untuk menjaga ketahanan ekonomi masyarakat Wonogiri.

Advertisement

Pemkab Wonogiri perlu cara-cara lain yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan bersifat jangka panjang. Misalnya, mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan usaha, menyediakan wadah, dan membentuk komunitas para pelaku UMKM.

“Yang lebih mendasar adalah Pemkab Wonogiri harus memberikan ruang usaha yang baik, utamanya bagi UMKM yang hidupnya hanya ditopang dari itu,” ujar dia.

Hal yang hampir sama disuarakan Fraksi Amanat Kebangkitan Bangsa (AKB) DPRD Wonogiri. Fraksi itu menyebut kenaikan harga BBM akan menjadi kendala bagi masyarakat untuk bangkit pasca pandemi Covid-19. Kebijakan menaikkan harga BBM akan berefek pada hal seperti kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

Advertisement

“Untuk itu, kami berharap pemerintah dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat,” kata Juru Bicara Fraksi AKB DPRD Wonogiri, Abdullah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif