SOLOPOS.COM - Ketua DPC Organda Sragen Sunarmo (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Harga BBM turun mulai Senin (19/1/2015). Meski demikian, sejumlah pengemudi angkutan umum di Sragen masih enggan menurunkan tarif.

Solopos.com, SRAGEN – Sejumlah pengemudi angkutan umum di Sragen masih enggan menurunkan tarif. Hal itu disampaikan Ketua DPC Organda Sragen, Sunarmo, saat dijumpai di Terminal Pilangsari, Senin (19/1/2015).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Sunarmo, keengganan untuk menggunakan tarif baru bukan dikarenakan ketidaksetujuan para pengusaha, melainkan para sopir yang bersikukuh untuk tetap menggunakan tarif lama.

“Setelah harga BBM turun, Organda Sragen sepakat tarif angkutan, khususnya angkuta [angkutan kota] dan bus AKDP [antarkota dalam provinsi] jurusan Sragen-Solo mulai hari ini ikut menyesuaikan. Tapi ternyata masih ada satu dua sopir yang enggan mengikuti,” kata Sunarmo.

Sunarmo mengatakan tidak ada sanksi khusus dari Organda Sragen untuk sopir yang ditemukan masih enggan menerapkan tarif baru.

Organda Sragen, lanjut dia, hanya memberikan penjelasan dan pengertian kepada sopir mengenai kesepakatan penyesuaian tarif angkutan setelah harga BBM jenis premium turun menjadi Rp6.600 per liter.

“Awalnya saya tanya penumpang. Ternyata masih ada bus Solo-Sragen yang menerapkan tarif lama sekitar Rp10.000 per orang. Lantas saya temui dan saya minta untuk ikut menurunkan tarif angkutan mereka menjadi paling sedikit Rp7.000 per orang sesuai kesepakatan bersama,” ujar Sunarmo.

Disinggung mengenai tarif angkuta, Sunarmo menyampaikan semua sopir dari berbagai trayek telah sepakat untuk menurunkan tarif sebesar Rp1.000 per orang mulai Senin. Menurut dia, saat ini tarif angkutan bagi penumpang umum menjadi Rp3.000 per orang dan pelajar Rp1.500 per orang-Rp2.000 per orang.

Sementara itu, salah satu warga yang tengan menunggu angkuta di Simpang Empat Nguwer, Painem, 52, menilai penururan tarif angkuta perlu dilakukan setelah harga BBM turun.

“Saya belum tahu ada penurunan tarif. Kalau bisa informasi tarif baru juga dipasang di angkot biar semua juga bisa lihat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya