SOLOPOS.COM - gunarta.blogdetik.com


Sragen (Espos)–
Harga beras di pasaran wilayah Bumi Sukowati meningkat dari Rp 5.500/kg menjadi Rp 6.500/kg atau naik hampir 20% sejak dua pekan terakhir, lantaran pedagang kesulitan mendapatkan barang dari petani. Akibatnya, omzet para pedagang beras menurun, karena daya beli masyarakat juga turun.

Para pedagang meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen untuk melakukan upaya agar harga kebutuhan barang pokok, terutama beras tetap stabil. Salah seorang pedagang beras di Pasar Bunder, Budi, 35, saat ditemui Espos, Selasa (19/1), mengungkapkan, naiknya harga beras sebanyak Rp 1.000/kg dari harga penjualan semula terjadi sejak dua pekan lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut dia, kenaikannya sebenarnya mulai terjadi sejak menjelang Natal dan Tahun Baru lalu, namun kenaikan harganya tidak sedratis dua pekan terakhir ini.

”Beras yang paling buruk kualitasnya harganya mencapai Rp 4.500/kg, apalagi beras yang memiliki kualitas baik, seperti C64 mencapai Rp 6.000-an ke atas dan bramo mencapai Rp 7.000/kg” imbuh Budi.

Budi meminta kepada Pemkab Sragen supaya mengambil kebijakan untuk menstabilkan harga beras ini, agar tidak membebani masyarakat dan pedagang.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya