SOLOPOS.COM - Proses penggilingan padi di Penggilingan Sri Dewi di Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (7/9/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kenaikan harga beras membawa keberkahan tersendiri bagi pengusaha penggiling padi di Sukoharjo. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikan harga beras secara nasional per 1 September 2023. Ongkos giling beras di Sukoharjo naik mengikuti kenaikan harga beras.

Pemilik penggilingan padi Sri Dewi di Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, Ngatno, mengaku ongkos penggilingan gabah menjadi beras turut naik dalam beberapa waktu terakhir. Sementara permintaan penggilingan, menurutnya relatif stabil meski ada sedikit pengurangan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kalau di Jawa Timur mepet, di sini harga gilingnya bagus. Di Sukoharjo Rp6.200/kilogram, di Jawa Timur hanya Rp5.700/kilogram. Harga beras pada Agustus kemarin masih Rp11.000/kilogram untuk medium sekarang Rp12.600/kilogram, beras premium Rp13.200/kilogram,” ungkap Ngatno, Kamis (7/9/2023).

Sebelum ada kenaikan harga beras, ia mengatakan ongkos penggilingan di Sukoharjo sama dengan ongkos di Jawa Timur. Ia menerima pasokan gabah 60-120 ton per hari. Beras-beras yang digilingnya mayoritas dikirim ke Cipinang dan Bandung.

Terpisah, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengaku senang dengan harga beras saat ini. Harga beras sebelumnya hanya berkisar antara Rp5.600-Rp5.900 per kilogram, sekarang sudah mencapai Rp7.000/kilogramnya. Kenaikan tersebut menurutnya telah terjadi sekitar 1,5 bulan terakhir.

“Petani berharap semoga ini stabil karena baru seimbang dengan biaya produksi. Pupuk subsidi memang sudah ditentukan HET-nya, cuman pasokannya dikurangi. Kami hanya dicukupi sekitar 30%,  dan kalang kabut untuk mencari 60% sisanya karena harganya tinggi. Tapi sekarang masih bisa ditutup kalau harga gabah Rp7.000/kg,” papar Sarjanto.

Seperti diketahui harga pengambilan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Gudang Bulog yang semula Rp8.300/kilogram (kg) kini menjadi Rp9.950/kg. Harga tersebut berpengaruh pada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen sebesar Rp10.900/kg.

Aturan HET beras dalam program SPHP tersebut dibentuk untuk melindungi pendapatan petani. Perubahan HET beras SPHP diuraikan dalam Peraturan Bapanas Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga gabah dan beras di tingkat produsen melalui penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) dan rafaksi harga gabah dan beras pada tingkat produsen sebagai pedoman pembelian pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya