Soloraya
Kamis, 2 Februari 2023 - 06:00 WIB

Harga Beras Tembus Rp12.000/Kg, Produsen di Boyolali Ungkap Pemicunya

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Produsen beras asal Mudal, Boyolali, Budi Wiranto, 54, menunjukkan stok beras di tempatnya pada Rabu (1/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga beras dari tingkat produsen untuk jenis C4 premium di Boyolali sudah mencapai Rp12.000 per kilogram (kg) pada Rabu (1/2/2023). Sebelumnya, pada Desember 2022, harga beras dengan kualitas yang sama masih Rp11.000 per kilogramnya.

Salah satu produsen beras, Budi Wiranto, 54, mengakui kenaikan secara perlahan dimulai sejak Desember 2022. Ia mengaku harga beras saat ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah, bahkan bukan naik lagi tapi ganti harga.

Advertisement

“Dari petani itu beras yang curah, masih ada menir dan kotoran itu Rp10.000-Rp11.500 per kilogram. Terus kami olah begitu, diayak, dibersihkan dari produsen Rp12.000 per hari ini, itu C4 yang premium,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya, Desa Mudal, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Rabu.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan harga beras Membramo campuran C4 di Boyolali saat ini juga berkisar Rp12.000 per kilogram. Kemudian, harga Membramo murni sekitar Rp12.500 per kilogram dan Mentik Wangi telah menyentuh Rp13.000 per kilogram.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengungkapkan harga beras Membramo campuran C4 di Boyolali saat ini juga berkisar Rp12.000 per kilogram. Kemudian, harga Membramo murni sekitar Rp12.500 per kilogram dan Mentik Wangi telah menyentuh Rp13.000 per kilogram.

Padahal, jelasnya, harga beras Membramo pada Desember 2022 masih berkisar Rp11.500 per kilogram dan Mentik Wangi berkisar Rp12.500 per kilogram. Tak hanya harga beras, Budi juga menginformasikan harga gabah juga naik.

Harga gabah dulu stabil berada di kisaran Rp4.000-Rp4.200 per kilogram. Sekarang gabah Rp5.000-Rp6.000 per kilogram. “Dijual gabah kering itu minimal Rp7.000 per kilogram yang bagus. Gabah kering yang kurang bagus itu Rp6.000-Rp6.500 untuk jenis C4,” katanya.

Advertisement

Ongkos Produksi Naik

Menurutnya, dengan naiknya harga BBM mempengaruhi banyak tingginya bahan kebutuhan pokok, termasuk beras. Ia mencontohkan saat ini banyak petani padi yang sudah menggunakan traktor untuk membajak sawah sehingga ongkos tanam naik.

“Tak hanya ongkos tanam, upah pekerja di sawah juga naik. Ongkos pekerja sawah dulu sehari Rp80.000-Rp90.000, sekarang Rp100.000/hari. Ongkos traktor, sudah termasuk solar itu dulu satu hektare kisaran Rp1,2 juta sekarang Rp1,5 juta. Itu untuk satu hektare, kalikan saja berapa hektare sawah yang ada,” jelasnya.

Ia mengungkapkan panen raya memang menjadi salah satu penyebab harga naik, akan tetapi bukan penyebab utama. Kenaikan harga BBM, jelas dia, menjadi penentu utama kenaikan harga beras menjadi tertinggi sepanjang sejarah.

Advertisement

Selanjutnya, Budi menginformasikan stok beras dan gabah di tempatnya semakin sedikit. Per Rabu ini tinggal 1 kuintal beras dan 2,4 kuintal gabah. Jika satu pembeli datang, beras tersebut akan habis.

Sementara itu, salah satu penjual beras di Pasar Sunggingan Boyolali, Ita, mengatakan harga beras dibandingkan sebulan lalu memang sudah naik drastis. Ia menyebut harga beras C4 sekitar sebulan yang lalu masih berkisar Rp58.000 per kemasan lima kilogram.

Namun, pada Rabu ini sudah menyentuh Rp68.000 per kemasan lima kilogram. “Itu naiknya bertahap, pelan-pelan begitu. Setiap kulakan pasti naik. Setiap pekan itu pasti naik,” jelasnya.

Advertisement

Tak hanya untuk beras C4, Ita mengungkapkan harga beras Mentik Wangi juga sudah naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per kilogram. Kemudian, beras per karung isi 25 kilogram memiliki kenaikan rata-rata Rp30.000-Rp40.000 per karung.

“Kalau yang bagus itu sekarang Rp320.000 per karung, dulu sebulan yang lalu paling Rp280.000 per karung,” kata dia.

Walaupun mengalami kenaikan harga, penjualan berasnya masih cukup stabil. Namun, memang banyak pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga beras. “Ya otomatis mereka mengeluh, apalagi dengan kenaikan yang cukup besar ya,” jelas Ita.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif