SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik.com).

Solopos.com, KLATEN — Harga beras yang terus naik dalam sebulan terakhir membuat para pedagang kaki lima (PKL) di wilayan Klaten terpukul dan dilema. Kenaikan harga beras membuat pengeluaran mereka membengkak. Namun di sisi lain mereka tak bisa serta merta menaikkan harga makanan dijual.

Menaikkan harga makanan dikhawatirkan akan membuat pelanggan kabur. Salah satu pedagang nasi goreng, Suyitno, 37, mengatakan harga beras naik secara bertahap dalam sebulan terakhir. Pedagang nasi goreng di Mayungan, Ngawen, itu biasa membeli beras per sak atau karung ukuran 25 kilogram (kg).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketika kondisi normal, beras per sak itu harganya Rp275.000. Namun, harga beras terus meningkat sejak awal Agustus mulai dari Rp280.000 per sak dan kini menjadi Rp310.000 per sak. Ia menggunakan beras kualitas bagus untuk nasi di warungnya.

“Agustus awal itu harganya sudah Rp285.000 [per sak]. Kemudian pertengahan Agustus Rp290.000 per sak dan akhir Agustus itu Rp300.000. Kemarin beli itu menjadi Rp310.000. Kalau hari ini tidak tahunya harganya menjadi berapa,” kata Suyitno saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (4/9/2023).

Suyitno menjelaskan biasanya dalam sehari dia mengolah 7 kg beras untuk warung nasi gorengnya. Sedangkan pada akhir pekan bisa 8 kg hingga 9 kg dalam sehari. “Harga [beras] saat ini paling tinggi. Kalau Lebaran kemarin paling tinggi Rp300.000 per sak,” jelas dia.

Harga Telur juga Naik

Meski harga beras naik, pedagang kaki lima di Klaten itu mengaku tak bisa serta merta menaikkan harga makanan yang dijualnya karena takut kehilangan pelanggan. “Kalau harga jualan naik, khawatir pelanggan berkurang. Kalau tidak naik, harga bahan baku naik. Porsi pun tidak bisa dikurangi. Ya tetap bertahan dengan harga yang sama,” kata Suyitno.

Suyitno berharap pemerintah bisa segera turun tangan agar harga beras segera stabil. Apalagi, beras menjadi kebutuhan pokok. Pedagang kaki lima lainnya di Klaten, Juminten, 47, mengatakan harga beras untuk jenis C4 saat ini Rp12.500 per kg di tingkat grosir.

“Biasanya Rp11.000 per kg sampai Rp11.200 per kg. Kenaikan harga ini sudah terjadi dua pekan ini,” kata Juminten. Juminten juga dibuat bingung dan dilema dengan kenaikan harga beras tersebut. Apalagi, saat ini harga telur ikut terkerek dari sebelumnya Rp24.000 per kg menjadi Rp27.000 per kg.

Meski harga beras naik, pedagang kaki lima di Klaten itu memilih tak menaikkan harga nasi sayur yang dia jual apalagi mengurangi porsi. Hal itu dia lakukan agar tak memberatkan pembeli. “Ya harapannya harga beras bisa turun lagi,” kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, harga beras cap IR 64 per Senin naik menjadi Rp12.000 per kg dari sebelumnya Rp11.500 per kg.

Sedangkan harga beras cap C4 naik dari semula Rp13.000 per kg menjadi Rp13.500 per kg. Harga telur ayam ras juga naik dari semula Rp25.000 per kg menjadi Rp26.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya