SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Harga elpiji 3 kg mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir. Kenaikan Rp500 tersebut dinilai masih wajar.

Solopos.com, SOLO — Harga elpiji 3 kilogram (kg) di pangkalan mengalami kenaikan dari Rp15.000/tabung menjadi Rp15.500/tabung. Namun kenaikan tersebut dinilai masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di dua pangkalan yang ada di Kota Bengawan menunjukkan adanya kenaikan harga. Salah satu pengelola pangkalan yang enggan disebut namanya menyampaikan kenaikan tersebut terjadi sejak Sabtu (21/2/2015).

Dia mengatakan membeli dari agen dengan harga Rp14.250/tabung dari sebelumnya Rp13.500/tabung. Oleh karena itu, harga jual naik menjadi Rp15.500/tabung.

Namun dia mengaku baru menaikkan harga pada Senin (23/2/2015). Hal ini karena pada Sabtu masih menghabiskan stok lama. Sedangkan dari sisi pasokan elpiji 3 kg, dia menuturkan masih aman dan lancar.

“Walau harga naik sekitar Rp500 per tabung tapi tidak ada komplain dari masyarakat. Hal ini karena harga yang dijual di pangkalan masih lebih rendah jika dibandingkan pengecer yang mencapai Rp17.000-Rp18.000/tabung,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan pemilik pangkalan lainnya. Laki-laki paruh baya ini menuturkan kenaikan terjadi sejak sepekan terakhir. Dia mengaku kurang mengetahui alasan kenaikan, hanya harga dari agen sudah naik sehingga pihaknya pun juga menaikkan harga jual sekitar Rp1.000/tabung.

Eceran Rp18.000

Harga elpiji di tingkat eceran dijual Rp18.000/tabung. Menurut salah satu pengecer, Wati, menyampaikan membeli elpiji 3 kg seharga Rp16.000/tabung dan dijual dengan harga Rp18.000/ tabung. Dia mengaku sudah menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp18.000/tabung sejak akhir tahun lalu.

Perwakilan External Relations Pertamina Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Reno Fridaryanto, menyampaikan Pertamina tidak menaikkan harga elpiji 3 kg.

Dia menyampaikan HET elpiji 3 kg berdasarkan aturan dari Gubernur Jateng adalah Rp14.250/tabung di tingkat agen dan Rp15.500/tabung di tingkat pangkalan. Oleh karena itu, kenaikan harga yang terjadi di pangkalan tidak menyalahi aturan yang telah ditentukan.

Namun untuk harga di tingkat pengecer, dia mengaku tidak bisa berbuat banyak mengingat distribusi yang dilakukan masih terbuka. Sedangkan terkait dengan pasokan, dia mengatakan masih tetap aman meski tahun ini belum ada kuota baru.

Elpiji 3 kg merupakan barang subsidi sehingga kuota ditentukan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas).

“Meski belum ada penambahan kuota resmi dari Dirjen Migas, kami sudah menambah alokasi elpiji 3 kg dengan kuota lama sebagai acuan. Di Soloraya pada Februari ini alokasi normal elpiji 3 kg sebanyak 3.932.160 tabung tapi kemudian ditambah menjadi 3.985.408 tabung atau naik sekitar 1,4%,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo juga terus mengantisipasi adanya risiko peningkatan harga komoditas akibat kenaikan harga elpiji 3 kg yang merupakan akibat dari beralihnya konsumen 12 kg ke elpiji 3 kg setelah kenaikan harga elpiji 12 kg beberapa waktu lalu.

“Pekan depan kami berencana bertemu dengan distributor elpiji untuk membahas distribusi elpiji 3 kg. Elpiji 3 kg di Soloraya memang belum menjadi masalah kuat, tapi pertemuan ini sebagai bentuk antisipasi supaya inflasi tidak naik tajam,” ungkap Wakil Ketua TPID Solo, Ismet Inono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya