SOLOPOS.COM - Petani menjemur gabah di halaman penggilingan padi di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Minggu (28/7/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)

 Petani menjemur gabah di halaman penggilingan padi di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Minggu (28/7/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)


Petani menjemur gabah di halaman penggilingan padi di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Minggu (28/7/2013). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO —  Mendekati Hari Raya Idul Fitri, harga gabah kering panen (GKP) mulai merangkak naik. Kenaikan harga berkisar antara Rp200/kg hingga Rp400/kg.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petani di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Sukoharjo,  Suhadi, 47, menuturkan harga gabah basah di tingkat petani berkisar antara Rp3.800/kg. Harga tersebut berlaku untuk gabah jenis PK, IR 64 dan Waiapu.

Sementara harga GKP di tingkat petani sekitar Rp6.400/kg. Rata-rata harga semua jenis gabah hampir sama tergantung kualitas kadar air dan ukuran bulir padi. Selisih harga biasanya terjadi pada komoditas padi seperti Menthik Wangi.

“Harga GKP sekitar Rp6.400/kg. Itu harga dari petani yang biasanya dibeli rumah penggilingan padi. Kalau saya sendiri jarang menjual karena hanya petani penggarap sawah. Gabah biasanya kami giling dan konsumsi sendiri,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Minggu (28/7/2013).

Petani lain dari Desa Blimbing, Supono, 74, mengaku momentum Lebaran mampu mengerek harga GKP. Pasalnya, permintaan dari dalam maupun luar kota cukup banyak. Sekitar sebulan lalu, harga GPK jenis PK masih Rp6.100/kg. Saat ini, harganya stabil naik menjadi Rp6.300/kg.

Kendati demikian petani tak bisa meraup banyak keuntungan karena padi banyak dimakan tikus. Ia sendiri lebih memilih menggiling padi untuk konsumsi sendiri daripada dijual ke tengkulak. “Harganya bagus tetapi hasil panennya tidak bisa maksimal karena banyak dimakan tikus. Kalau milik saya dimakan sendiri saja,” ungkapnya.

Pemilik penggilingan padi di Desa Blimbing, Sri Slamet, 65, mengatakan kenaikan harga GPK sudah terjadi sejak sepuluh hari lalu. Harga gabah basah yang biasa ia beli dari petani seharga Rp3.800/kg naik menjadi Rp4.000/kg. Sementara harga beras kualitas bagus yang ia jual ke pasar naik dari Rp7.600/kg menjadi Rp8.000/kg. Ia terbiasa menjual beras di Pasar Klewer, Gatak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya