SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Legi, Solo, menunjukkan kedelai yang dijualnya. Harga kedelai yang terus naik membuat para perajin tahu dan tempe kelimpungan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pedagang di Pasar Legi, Solo, menunjukkan kedelai yang dijualnya. Harga kedelai yang terus naik membuat para perajin tahu dan tempe kelimpungan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO – Perajin tahu di Dusun Purwogondo mengeluhkan harga kedelai yang terus naik sejak dua bulan terakhir. Harga kedelai mentah saat ini berada pada harga Rp8.000/kg. Menurut pedagang, kenaikan harga kedelai bervariatif. Sekali naik berkisar Rp 50-Rp 300. Sebelum naik harga kedelai Rp5.000/kg-Rp5.500/kg.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perajin tahu di Dusun Purwogondo, Paryanto, mengatakan biaya produksi tahu Rp48.000 sekali masak. Sedangkan perajin hanya mampu menjual Rp50.000 sekali masak. Dalam satu hari Paryanto mengolah sekitar 1,5 kuintal kedelai menjadi tahu.
“Pembeli tak mau tahu, mereka selalu protes jika harga dinaikkan, ujar Paryanto.

Sentra industri kecil tahu di Desa Kartasura berada di Dusun Purwogondo, Brontowiryan, Kranggan dan Pucangan. Di Dusun Purwogondo sendiri terdapat sekitar 30 perajin tahu. “Kalau dibiarkan naik terus kami tinggal menunggu waktu untuk gulung tikar,” ujar Joko kepada Solopos.com, Senin (23/7/2012).

Meskipun harga kedelai terus naik, pedagang menyebut stok kedelai di pasar sebenarnya tidak langka. “Kemarin kami sempat mendatangi Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo. Kata mereka tidak ada penimbunan kedelai di gudang,” imbuh Joko.

Menyikapi masalah makin mahalnya bahan baku tersebut, para perajin tahu Kartasura akan menggelar aksi demontrasi di Tugu Pancasila Kartasura, untuk menuntut penurunan harga kedelai, Rabu (25/7/2012). Perajin berharap aspirasi mereka dapat didengar pemerintah dan membawa dampak yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya