SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertanian kedelai. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

WONOGIRI – Kendati harga kedelai di pasaran tinggi, beberapa petani di Kabupaten Wonogiri tidak ikut merasakan keuntungannya. Sebab, produktivitasnya menurun karena serangan hama dan kurangnya pasokan air.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Bisa panen di awal bulan ini saja sudah untung. Ini pun masih kekurangan air. Naiknya harga kedelai di pasaran tidak berpengaruh pada kami,” kata salah satu petani kedelai di Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno, Warsiati, akhir pekan lalu. Menurutnya, apabila kedelai itu baru dipanen pertengahan atau akhir Agustus, maka tanaman itu akan diserang hama dan ia akan rugi.

Ia mengaku baru kali ini menanam kedelai setelah memanen padi. Biasanya, lahan miliknya itu hanya ditanami jagung karena harga kedelai lokal sangat rendah. Sebab, hasil panen kedelai tersebut tidak sepadan dengan biaya membeli pupuk.

Seorang petani kedelai lainnya, Maidi, yang memiliki lahan di samping lahan milik Warsiati juga mengatakan hal senada. “Ini saya belum selesai panen. Tapi, tahun ini hasilnya menurun drastis karena kurang air. Sehingga jumlah biji kedelai di setiap batang jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu,” ujarnya. Sedangkan tahun lalu, ia mampu mendapat hasil hingga enam kuintal karena ada irigasi yang mampu mencukupi kebutuhan air hingga musim panen. Saat ini, ia pun mengejar waktu panen agar tanaman kedelai di lahan miliknya tidak diserang hama yang kerap menyerang sekitar Agustus. Terkait harga kedelai dari petani, mereka mengaku belum bisa mematok harga jualnya. Mereka berharap harga kedelai yang mereka panen tidak kurang dari Rp6.500/kg. Sehingga mereka ikut mendapat keuntungan yang lumayan besar.

Dari data di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Wonogiri, setiap tahunnya ada kecenderungan penurunan luas lahan kedelai di wilayah Kabupaten Wonogiri. Di 2011, luas lahan kedelai yang dipanen ada 19.700 hektare dengan hasil panen kedelai sekitar 1,2 ton per hektare. Produksi itu tergolong rendah karena idealnya sekitar 2 ton per hektare.

Sedangkan tahun ini, luas lahan yang ditanami kedelai hanya sekitar 13.000 hektare dengan produksi kedelai yang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Selain itu, harga kedelai juga tergolong murah yakni sekitar Rp4.000/kg pada panen sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya