Solopos.com, BOYOLALI — Salah satu oleh-oleh khas Boyolali, lentho atau mentho, mengalami kenaikan harga imbas tingginya harga minyak goreng di Boyolali. Tak hanya lentho, harga aneka gorengan juga mengalami kenaikan.
Salah satu produsen lentho di Pasar Sunggingan, Boyolali, Fitra Yulianto, 24, mengaku menaikkan harga lentho yang dibuatnya. Namun, ada juga berapa pelanggan meminta harga lentho tetap namun dibuat dengan ukuran lebih kecil.
“Dulu sebelum harga minyak tinggi saya jualnya per biji Rp800, kemudian karena harga naik, saya jualnya jadi Rp1.000 per biji. Namun ada beberapa pelanggan yang ingin harganya tetap di angka Rp800 namun ukurannya dibuat lebih kecil. Jadi saya buatnya dua, ada yang besar ada yang kecil,” ungkap Fitra saat ditemui Solopos.com pada Senin (10/1/2022).
Baca juga: Produsen Abon Boyolali Belum Naikkan Harga Meski Minyak Goreng Mahal
Baca juga: Produsen Abon Boyolali Belum Naikkan Harga Meski Minyak Goreng Mahal
Lebih lanjut, Fitra menjelaskan imbas dari tingginya harga minyak adalah penjualannya menurun. Dulu per pekan, satu reseller-nya dapat membeli 20 pak, sekarang kalau beli ya 15 pak. “Satu pak itu isinya 100 lentho,” ungkap Fitra.
Dalam sehari, Fitra menjelaskan untuk produksi lentho miliknya menghabiskan 8,5 kilogram minyak goreng.
Fitra berharap harga minyak goreng segera turun, menurutnya harga tersebut sudah sangat tinggi.
Baca juga: Ini Kronologi Penemuan Jenazah Pria Semarang di Hotel Boyolali
Tak hanya lentho, aneka gorengan seperti tempe goreng dan bakwan juga mengalami kenaikan harga. Salah satu pemilik warung makan di Kota Boyolali, Gembong Sugiarno, 51, mengatakan menaikkan harga gorengan di warungnya.
“Biasanya sih satu gorengan harganya Rp500, sekarang ya Rp2.000 dapat tiga gorengan. Itu saya jual untuk orang yang sudah bekerja gitu. Kalau untuk pelajar saya kasih harga standar, tetap Rp500, ukuran gorengannya juga tidak saya kurangi,” ungkap lelaki yang akrab disapa Pakdhe Mbong saat ditemui Solopos.com, Senin.
Pakde Mbong mengungkapkan ketidaktegaannya untuk menaikkan harga kepada pelajar yang membeli di warungnya.
“Nggak tega kalau naikkan harga untuk anak-anak sekolah yang beli, kalau orang luar yang bekerja tadi Rp2.000 dapat tiga gorengan. Nanti ya nggak dapat untung lewat gorengan, nanti diambil keuntungan dari penjualan lain,” ungkapnya. Pakdhe Mbong berharap harga minyak goreng dapat segera turun.
Baca juga: Tergiur Harga Promo, Warga Boyolali Ini Tertipu Saat Belanja Online