Soloraya
Kamis, 8 Juni 2023 - 20:55 WIB

Harga Naik Jelang Iduladha, Ini 5 Kecamatan Penghasil Sapi Terbanyak Wonogiri

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (dok. Solopos)

Solopos.com, WONOGIRIWonogiri menjadi salah satu daerah penghasil sapi potong terbanyak di Jawa Tengah, tepatnya di urutan ketiga setelah Grobogan dan Blora. Populasi sapi potong di Wonogiri per Desember 2022 mencapai 168.465 ekor.

Sedangkan jumlah peternak sapi per Desember 2022 sebanyak 98.117 orang. Seperti diketahui, menjelang Lebaran Haji atau Iduladha permintaan sapi untuk kurban di Wonogiri meningkat. Seiring dengan itu, harganya naik.

Advertisement

Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun Solopos.com, pada tiga pekan menjelang Iduladha harga sapi sudah naik 10%. Harga jual sapi saat ini berkisar Rp20 juta-Rp23 juta per ekor. Sementara harga sapi pada hari-hari biasa Rp18 juta-Rp19 juta per ekor. 

Berdasarkan data Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri, lima kecamatan dengan populasi sapi terbanyak di Kota Sukses yakni:

Advertisement

Berdasarkan data Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri, lima kecamatan dengan populasi sapi terbanyak di Kota Sukses yakni:

1. Eromoko: 13.702 sapi
2. Pracimantoro: 13.551 sapi
3. Giriwoyo: 10.025 sapi
4. Bulukerto: 9.984 sapi
5. Ngadirojo: 8.521 sapi

Sedangkan lima kecamatan dengan jumlah peternak terbanyak yakni:

Advertisement

Jumlah populasi sapi di Wonogiri pada 2023 ini diperkirakan menurun dibandingkan pada 2022. Penurunan populasi disebut dipengaruhi wabah penyakit lumpy skin desease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Adanya wabah penyakit tersebut, para peternak tidak berani memelihara banyak ternak. Meski populasi turun, penjualan ternak sapi keluar Wonogiri pada momen Iduladha diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya selama pandemi Covid-19.

Alur Pengiriman Ternak

Jumlah ternak yang terjual keluar pada momen Lebaran kurban 2023 ini ditaksir lebih dari 2.500 ekor sapi. Sapi Wonogiri banyak yang dijual ke Jawa Barat dan Jakarta.

Advertisement

Untuk pengiriman ternak ke Jawa Barat, peternak wajib meminta surat rekomendasi pemasukan ternak dan surat pernyataan dari lembaga terkait di kabupaten/kota/provinsi tujuan.

Setelah mendapatkan surat rekomendasi pemasukan, peternak menghubungi petugas Dislapernak Wonogiri untuk melakukan pemeriksaan hewan yang akan dikirim dan penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Sedangkan untuk alur pengiriman ternak ke Jakarta ada sedikit perbedaan. Pertama, peternak atau pedagang mesti meminta surat rekomendasi pemasukan ternak dan surat pernyataan dari lembaga terkait di kabupaten/kota/provinsi tujuan.

Advertisement

Kemudian mengajukan surat keterangan daerah bebas penyakit hewan dari Dislapernak Wonogiri, meminta surat rekomendasi pengeluaran ternak ke lembaga terkait Provinsi Jawa Tengah. Berikutnya mengajukan sertifikat veteriner di Dislapernak Wonogiri.

Terakhir meminta petugas Dislapernak Wonogiri untuk melakukan pemeriksaan hewan yang akan dikirim dan penerbitan SKKH dengan syarat tanda bukti hewan telah divaksin. Jika ternak belum divaksin, harus menunjukkan surat hasil laboratorium.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif