SOLOPOS.COM - Warga Boyolali mengantre membeli Pertamax atau Pertalite di SPBU Kridanggo, Boyolali, pada Kamis (31/3/2022). Pertamax diwacanakan akan naik per Jumat (1/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Wacana kenaikan harga Pertamax per 1 April mendapatkan respons beragam dari pengguna Pertamax di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ada yang mengaku tidak akan menggunakan Pertamax jika selisih kenaikan terlalu tinggi. Ada juga yang memilih bertahan karena kendaraannya sudah terbiasa memakai Pertamax.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu warga Cepogo, Boyolali, Wahyu Santoso, 21, sehari-sehari menggunakan Pertamax untuk kendaraannya mengaku kaget mendengar kabar kenaikan harga Pertamax. “Yang pasti kaget, soalnya kenaikan harganya lumayan drastis. Dari yang awalnya sekitar Rp9.000-an. Ya bakal nambah budget,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga : Sinyal Kenaikan Harga Pertamax Semakin Kuat, Siap-siap Lur

Wahyu mengaku jika selisih kenaikan harga terlalu tinggi, ia memilih memakai produk Pertalite. Ia juga menilai kenaikan harga tinggi itu tidak masuk akal. Namun, ia meyakini pemerintah memiliki alasan untuk menaikkan harga.

“Kenaikan harga Pertamax yang wajar ya enggak sampai dua kali lipatnya. Misal, sekarang Rp9.000-an jadi Rp11.000, maksimal Rp13.000 lah. Tapi kalau benar jadi Rp16.000 malah jadi lebih mahal dari Pertamax Turbo,” kata dia.

Ia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kenaikan harga Pertamax. “Soalnya, kendaraan yang biasa memakai Pertamax, kalau nanti menggunakan Pertalite jadi turun oktan ya, dari 92 ke 90. Nanti mempengaruhi keawetan motor,” jelas dia.

Baca Juga : Mobil Apa Saja Yang Cocok Pakai Pertamax? Simak Ini

Senada dengan Wahyu, Ilham Sakti, 22, asal Teras, Boyolali, juga mengaku keberatan jika harga bahan bakar Pertamax naik. Saat disinggung apakah dia akan berganti menggunakan Pertalite, ia mengaku hal tersebut adalah pilihan sulit.

Sepeda motornya terbiasa menggunakan Pertamax. Ia menganggap Pertamax lebih ramah untuk mesin motor dan lingkungan. “Ke depan saya akan melihat seberapa banyak uang yang dikeluarkan jika tetap menggunakan Pertamax. Jika memberatkan, mungkin akan beralih ke Pertalite,” ungkapnya.

Baca Juga : Ini Deretan Motor Yang Cocok Pakai BBM Jenis Pertamax

Ilham berharap kenaikan harga Pertamax dapat ditunda dan dikaji kembali. Jika harus naik, katanya, ia menyarankan agar kenaikan harga Pertamax tidak drastis. Berbeda dengan Wahyu dan Ilham, Rahadyan Hayu, 32, asal Kecamatan Boyolali mengaku akan tetap menggunakan Pertamax walaupun harga naik.

Ia menilai kenaikan harga Pertamax wajar dikarenakan harga minyak dunia mengalami kenaikan. Selain itu, ia juga menyebut harga sejumlah komoditas naik menjelang Ramadan. “Yang terpenting, persediaan tetap ada meskipun harga naik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya