SOLOPOS.COM - Parti, 52, menyiapkan bahan-bahan di warung mi ayam yang dia kelola bersama suaminya di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Kamis (11/5/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warung Mi Ayam Bu Parti di tengah perkampungan padat penduduk di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, yang viral beberapa waktu terakhir, selalu laris manis sejak dulu.

Puluhan porsi mi ayam bikinan Muryoto itu biasanya ludes terjual hanya dalam waktu tiga jam. Warung Bu Parti yang dikelola Muryoto, 57, bersama istrinya, Parti, 52, buka mulai pukul 16.00 WIB dan biasanya sudah habis pada pukul 19.00 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Harga mi ayam di Warung Bu Parti cukup terjangkau yakni Rp8.000/porsi. Sebanyak 75 porsi hampir selalu ludes terjual. “Soal harga itu yang bikin dari konsumen,” kata Muryoto saat ditemui Solopos.com di rumahnya yang juga menjadi lokasi berjualan mi ayam, Kamis (11/5/2023).

Muryoto memulai usaha warung mi ayam yang belakangan viral di Jogonalan, Klaten, itu sekitar 37 tahun silam. Sebelum membuka warung mi ayam, Muryoto sempat merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai buruh di warung mi ayam.

Saat itu, Muryoto sudah lulus SMP dan sempat menganggur selama dua tahun sebelum akhirnya merantau ke Jakarta. Di Ibu Kota, dia menjadi buruh di salah satu warung mi ayam.

Selama bekerja di warung mi ayam itu, Muryoto kerap diminta bosnya untuk membeli mi ayam mentah ke salah pengusaha yang merupakan orang China. Karena sering beli mi di tempat usaha itu, Muryoto belajar resepnya dan mencoba membuat sendiri di tempat kerjanya. “Ternyata laku keras,” kata Muryoto.

Setahun merantau, Muryoto memutuskan pulang kampung dan merintis usaha warung mi ayam di wilayah Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pada 1986. Saat itu, baru ada satu warung mi ayam milik Muryoto di daerah itu.

Saat itu, Muryoto menjual mi ayam di warung miliknya yang belakangan viral di Jogonalan, Klaten, seharga Rp100 per porsi dan laku keras. Dalam sehari dia menjual 50 porsi mi ayam.

mi ayam viral klaten
Semangkuk mi ayam di Warung Bu Parti di Rejoso, Jogonalan, Klaten. (Istimewa)

“Tidak ada satu jam biasanya sudah habis. Saat itu saya masih bujangan,” kata Muryoto. Seiring perkembangan, Muryoto menambah porsi mi ayam yang dijual. Tempat jualan juga sempat pindah sampai empat kali di wilayah Kecamatan Jogonalan hingga menetap di Rejoso.

Kini, dalam sehari Muryoto rata-rata menjual 75 porsi mi ayam. Saat ini satu porsi dijual Rp8.000. Sejak awal buka warung hingga saat ini, Muryoto memproduksi sendiri mi dengan sebagian bahan baku saat itu didatangkan dari Jakarta.

Ia tidak mau membeli mi mentah yang sudah jadi di tempat lain. Muryoto bertahan membuat sendiri mi di dapurnya dengan proses yang masih tradisional dan tanpa bahan pengawet.

Keistimewaan Mi Ayam Bu Parti

Hal itu menjadi salah satu keistimewaan mi di Warung Mi Ayam Bu Parti. Muryoto ingin menjaga kualitas mi ayam yang disajikan. Istri Muryoto, Parti, 52, mengatakan suaminya sudah berjualan mi ayam saat dia mengenalnya.

Sebelum menikah, Parti menjadi salah satu pelanggan warung mi ayam yang dikelola Muryoto dan baru-baru ini viral di Jogonalan, Klaten. Saat itu, belum ada warung mi ayam lainnya di wilayah Jogonalan.

mi ayam viral klaten
Muryoto, 57, membikin mi untuk warung mi ayam yang dia kelola bersama istrinya di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Kamis (11/5/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Sejak dulu, mi dibuat sendiri oleh Muryoto dan sama sekali tak berminat membeli mi dari tempat lain. “Bapak tidak mau menggunakan mi sembarangan untuk menjaga kualitas mi yang tanpa pengawet,” kata Parti

Salah satu pembeli, Dwi, mengaku sengaja datang dari Jogja untuk membeli mi ayam di warung Bu Parti yang viral di Jogonalan, Klaten. Dia mengetahui warung itu setelah viral di Tiktok. Salah satu yang membuat dia penasaran yakni proses pembuatannya yang masih tradisional.

“Kualitas mi, kuah, dan ayamnya enak. Pawon untuk memasak juga tradisional. Seperti bernostalgia ke masa lalu. Untuk tempatnya tidak sulit mencari karena ada Google Maps,” kata warga Semarang yang kini tinggal di Jogja itu.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, warung mi ayam Bu Parti berada di perkampungan padat penduduk di kawasan belakang Kantor Desa Rejoso. Jalan menuju ke perkampungan itu yakni dari jalan raya Solo-Jogja di depan eks PG Gondang Baru menuju selatan atau ke arah Stasiun Srowot.

Setelah melewati palang kereta api, ambil jalan lurus ke selatan melewati depan Kantor Desa Rejoso. Setelah itu masuk perkampungan di sisi kiri jalan. Selain Bu Parti, banyak yang mengenal warung mi ayam itu dengan nama Warung Mi Ayam Pak Bobrok.

Warung itu menempati rumah sederhana di tengah perkampungan. Pada bagian teras rumah ada gerobak bercat biru tempat menyiapkan mi ayam yang akan dihidangkan kepada pelanggan. Di sebelahnya terdapat meja dan kursi. Pada bagian dalam, ada meja serta deretan kursi bagi para konsumen untuk menyantap mi ayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya