Soloraya
Kamis, 26 Desember 2013 - 14:15 WIB

Harga Sembako di Pasar Wonogiri Melonjak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar tradisional (JIBI/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI—Setelah perayaan Natal dan menjelang Tahun Baru, mayoritas harga-harga bahan kebutuhan pokok di pasar Kota Wonogiri melonjak.

Berdasarkan pantauan solopos.com di lokasi, harga tertinggi terlihat pada cabai yang mengalami kenaikan sebesar Rp5.000-Rp6.000/kg dari harga Rp7.000 menjadi Rp13.000/kg.

Advertisement

Penuturan sejumlah pedagang sembako saat ditemui solopos.com, Kamis (26/12/2013), mengatakan harga mulai merangkak naik dua hari sebelum Natal kemarin. Mereka menyebutkan kenaikan harga terdapat pada daging ayam dari Rp24.000/kg menjadi Rp26.000/kg, daging sapi dari Rp90.000/kg kini mencapai Rp100.000/kg. Kemudian untuk telor ayam dari Rp13.000/kg menjadi Rp15.000/kg, minyak goreng dari Rp13.000/kg naik menjadi Rp15.000/kg dan satu biji kelapa parut dari Rp5.000 menjadi Rp7.000.

Salah seorang pedagang sembako, Lanjar, 55, mengatakan kenaikan harga itu dikarenakan pengaruh perayaan Natal dan tahun baru 2014. Kenaikan harga tersebut dirasa telah merata ke seluruh kota Wonogiri karena pemasoknya sama. Namun secara pasti, ia tidak mengetahui alasan pemasok yang berasal dari wilayah Jawa Timur menaikan sejumlah harga sembako tersebut.

“Memang dari sananya naik, kliatanya tidak terpengaruh cuaca hujan kemarin, memang ini sengaja dinaikkan oleh para pemasoknya,” jelasnya.

Advertisement

Ia memperkirakan harga kemungkinan akan terus naik hingga menjelang tahun baru nanti. Meskipun kenaikan tersebut dianggap wajar, namun dampaknya juga sangat terasa kepada pembeli. “Banyak pembeli yang mengeluh, ditambah kemarin tiga hari berturut-turut hujan tidak reda, pedagang juga banyak yang rugi karena sepi pembeli,” bebernya.

Pedagang bumbu-bumbu dapur mengungkapkan tidak ada kenaikan harga untuk bawang merah, bawang putih dan bumbu-bumbu dapur yang lain. “Untuk bumbu dapur, harga masih sama, tidak seperti harga sembako,” katanya.

Sementara itu, para pembeli merasa kenaikan harga tersebut sangat terasa sekali meskipun dirasa sudah menjadi kewajaran selama menjelang hari-hari besar. “Kalau memang tidak ada faktor kelangkaan barang, ya kalau bisa jangan dinaikkan, itu kan yang diuntungkan cuma dari pihak pemasok saja,” ujar salah seorang pembeli, Ny Eko, 33.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif