SOLOPOS.COM - ilustrasi (Bisnis/dok)
BOYOLALI-Harga beberapa jenis Sembako di wilayah Mangu, Ngemplak, Boyolali, mulai merangkak naik. Pedagang mengira spekulan mulai “bermain” jelang bulan puasa.
Salah satu yang mengalami kenaikan harga adalah telur. Ali, pedagang Pasar Mangu, mengatakan, harga sekilogram telur mencapai Rp14.200. Harga itu dikatakannya mulai naik awal Juni, dari yang semula Rp12.200/kg. “Itu harga kulak jika di warung mungkin sudah Rp16.000/kg,” katanya saat ditemui Solopos.com di sela-sela aktivitasnya, Minggu (24/6/2012) pagi.
Menurut pantauannya, hanya pasokan telur di Solo dan sekitarnya yang mengalami masalah. “Saya juga dagang di Pasar Legi. Harga disana sama dengan disini. Di luar Solo tak ada masalah, spekulan disini sudah mulai bermain,” tandasnya.
Sementara itu, Anita, 26, warga Ngesrep, mengaku memperoleh harga Rp4.000 untuk ¼ kg telur. “Barusan saya beli ¼ sudah Rp4.000. Berarti sekilo sudah Rp16.000,” katanya sesaat setelah membeli telur di salah satu kios di pasar itu.
Sementara Mursito, 36, warga Mangu, memperoleh harga Rp8.500 untuk ½ kg telur di Pasar Mangu. “Saya beli kemarin (Sabtu-red) sudah segitu,” ulasnya.
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada ayam potong. Sri Wahyuni menjelaskan harga ayam perlahan-lahan naik. “Setiap dua hari naik. Sekarang Rp24.000/kg,” jelas salah satu pedagang ayam potong di Pasar Mangu.
Sri menjelaskan kenaikan harga mulai terjadi pada Rabu (20/6). Berdasarkan pantauan Solopos.com di pasar itu, Minggu, harga jenis Sembako lain relatif belum mengalami gejolak perubahan harga.
Penurunan harga justru terjadi pada jenis rempah-rempah bawang merah. “Brambang turun Rp2.000 dari Rp14.000/kg. Untuk bawang putih masih stabil. Penurunan harga dimungkinkan terlalu banyak pasokan,” jelas Warsito, warga Tawangmangu yang berdagang di Pasar Mangu.
