SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)– Warga Wonogiri mengeluhkan kenaikan harga semen yang dinilai tanpa kendali. Harga tersebut akan berbeda-beda dari satu kecamatan dengan kecamatan lain di Wonogiri. Di wilayah eks-kawedanan Purwantoro (Purwantoro, Kismantoro, Bulukerto, Slogohimo dan Puhpelem) harga per zak semen senilai Rp 65.000 untuk isi 50 kilogram (kg) dan Rp 63.000 untuk isi 40 kg.

Wakil Ketua GP Ansor Wonogiri, Hafid Budi Raharjo, mendesak pemerintah membuat regulasi hukum agar kebutuhan pokok masyarakat tidak dipermainkan oleh oknum distributor maupun produsen.
Menurutnya, jika harga pupuk bisa dibuat regulasi harga eceran tertinggi (HET), semestinya harga semen juga terdapat HET. “Kami menilai, material semen sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, utamanya saat ada pembangunan.”

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hafid mengaku heran, kenapa harga semen selalu melambung di saat musim pembangunan. “Kami menduga, distributor ikut bermain. Buktinya kelangkaan semen mengakibatkan harga melambung. Kondisi itu terjadi di saat proyek-proyek pembangunan mulai dikerjakan.”

Dijelaskan oleh Hafid, melambungnya harga semen juga menjerat leher rakyat yang sedang membangun perumahan. Diakuinya, sebulan terakhir pembangunan rumah baru pribadi maupun rehab rumah marak.

Sementara itu, salah seorang pemilik toko bangunan, Sukiman menyatakan, kenaikan harga mengacu pada hukum ekonomi. Menurutnya, minimnya ketersediaan material semen memicu kenaikan tersebut. “Pengiriman selalu telat dan kurang, sehingga harga naik. Beberapa bulan terakhir ini, kami memilih tidak mengambil semen.” tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya