SOLOPOS.COM - ilustasi. (dok SOLOPOS)

ilustasi. (dok SOLOPOS)

BOYOLALI–Curah hujan tinggi membuat kualitas panen padi anjlok. Imbasnya petani menjerit karena harga terbasan menjadi rendah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kondisi ini terasa ironis karena kini harga gabah justru sedang melambung.

Seorang petani asal Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Widadi, 57, mengatakan hasil panen menjadi anjlok karena terlalu banyak curah hujan. Para penebas juga enggan membeli padi siap panen di sawah karena sulit untuk mengeringkannya.

Harga tebasan kini hanya berkisar Rp3 juta-Rp3,5 juta/pathok, atau sawah dengan ukuran sekitar 2.500 m2. Padahal harga tebasan beberapa bulan lalu masih berkisar Rp7 juta-Rp 8 juta/pathok.

“Susah mencari penebas, maka saya panen sendiri. Repot juga mengeringkannya karena cuaca mendung terus seperti ini,” keluh Widadi, kepada wartawan, Selasa (7/2/2012).

JIBI/SOLOPOS/Yusmei Sawitri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya