SOLOPOS.COM - Harga telur di Pasar Boyolali Kota pada Minggu (21/5/2023) lebih mahal ketimbang saat Lebaran lalu. Foto diambil Minggu. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga telur ayam di Pasar Boyolali Kota pada Minggu (21/5/2023) lebih tinggi dibandingkan harga saat Lebaran 2023 lalu. Harga telur ayam pada Minggu pagi tercatat Rp31.000 per kilogram, sedangkan harga saat Lebaran Rp27.000-Rp28.000 per kilogram.

Salah satu pedagang Pasar Boyolali Kota, Tari, 42, menjelaskan harga telur di lapaknya saat Lebaran hanya Rp27.000 per kilogram. “Kemarin itu harga telur ayam Rp32.000 per kilogram, terus hari ini Rp31.000 per kilogram. Ini turun, tapi juga masih lebih mahal,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di lapaknya, Minggu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia mengungkapkan harga telur ayam naik perlahan setelah Lebaran 2023. Tari mengaku tak tahu pasti penyebab tingginya harga telur ayam. Namun, saat ia bertanya dengan distributor, dijawab karena tingginya permintaan dan harga pakan yang naik.

Tari menjelaskan dengan tingginya harga telur ayam di Boyolali, ia yang biasanya kulakan 15 kilogram megurangi hingga hanya 5 kilogram. Ia sengaja membeli sedikit karena takut harga telur ayam turun tiba-tiba. Ibu tiga anak tersebut mengaku tidak mau berspekulasi.

“Masyarakat juga, yang biasanya beli satu kilogram, jadi beli hanya seperempat, setengah, atau tiga perempat kilogram. Jadi mereka mengurangi jumlah belinya,” kata dia.

Sementara itu, pedagang lain di Pasar Boyolali Kota, Painah, 73, juga menyatakan harga telur ayam di lapaknya pada Minggu ini Rp31.000 per kilogram. Ia menyebut harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada Lebaran 2023.

Painah mengatakan  harga telur ayam di lapaknya Rp27.000-28.000 per kilogram pada Lebaran 2023. Namun, harga terus merangkak naik setelah Lebaran.

“Kalau turun itu memang harganya naik-turun, yang nyetori itu datang tiap pagi, siang, dan sore. Tapi ini harganya tinggi. Ini turun, harganya Rp31.000 per kilogram, kemarin Rp32.000 per kilogram,” jelasnya.

Ia memperkirakan penyebab harga telur ayam di Boyolali naik karena harga pakan juga naik. Hal tersebut terbukti dengan tingginya harga ayam di angka Rp37.000 per kilogram.

Akibat tingginya harga tersebut, Painah mengatakan daya beli masyarakat berkurang. Biasanya membeli satu kilogram, jadi lebih sedikit.

“Saya biasa jualan lima kilogram, biasanya dua hari habis. Ini kok sampai empat hari. Maksimal empat hari, kalau telur kan bisa busuk,” kata dia.

Ia memang sengaja setiap hari mengambil telur lima kilogram karena berspekulasi harga yang naik turun. “Jadi memang ambil lima kilogram pagi, misal habis nanti ambil yang nyetorin siang. Ini harganya turun, semoga bisa turun, biar daya beli masyarakat naik. Tapi bisa, pagi turun, siang naik begitu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya