SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Ayu Prawitasari/JIBI/SOLOPOS)
SOLO–Bus penghubung antarmoda transportasi dari Bandara Adisumarmo, Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solobalapan hingga kini belum dioperasionalkan karena masih menunggu izin dari dinas terkait di Kabupaten Boyolali. Jika dioperasionalkan, rencananya diterapkan tarif dengan kisaran Rp10.000-Rp15.000 per penumpang.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Indarjo dan Manajer Perum Damri Solo, Sutaryadi mengungkapkan hal tersebut saat diwawancarai secara terpisah, Kamis (7/6/2012).
Ditemui wartawan di Balaikota Solo, Indarjo mengungkapkan sarana prasarana untuk mengoperasionalkan bus antarmoda itu sebenarnya sudah siap. Mulai dari pengadaan bus, rute hingga penetapan tarif. Izin trayek dari Dishubkominfo Solo dan Karanganyar juga sudah dikeluarkan, tinggal dari Boyolali yang belum. Busnya sendiri, tambah Indarjo, sudah disiapkan oleh Perum Damri sebanyak 4-5 unit.
Dengan adanya bus antarmoda itu, ia meyakini akan berdampak bagus bagi transportasi di Solo sekaligus tidak akan mengganggu pengoperasian bus Batik Solo Trans (BST) karena pelanggan BST tidak akan menunggu terlalu lama. Demikian juga bagi penumpang dari bandara ke terminal dan stasiun maupun sebaliknya, bisa langsung jalan tanpa berhenti di halte-halte.Dengan keistimewaan itu, Indarjo mengatakan wajar jika bus antarmoda memberlakukan tarif cukup mahal, yakni antara Rp10.000-Rp15.000 .
Hal senada dikatakan Manajer Perum Damri Solo, Sutaryadi. Dihubungi Solopos.com melalui ponselnya, Kamis, Sutaryadi mengatakan tarif yang akan dikenakan untuk penumpang bus antarmoda berkisar antara Rp10.000-Rp15.000 untuk sekali perjalanan.