SOLOPOS.COM - Wisatawan mendengarkan penjelasan dari tour guide di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Sabtu (7/1/2023).(Solopos.com/Putut Hartanto).

Solopos.com, SOLO — Kawasan wisata cagar budaya Keraton Solo kembali ramai dikunjungi wisatawan dalam beberapa waktu terakhir, apalagi harga tiket masuknya juga cukup terjangkau.

Wisatawan cukup membayar Rp15.000 per orang sudah bisa menjelajahi beberapa tempat di Keraton Solo, di antaranya museum, pelataran Sasana Sewaka, dan depan Panggung Sanggabuwana.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sasana Sewaka merupakan bangunan pendapa utama yang menjadi tempat para pejabat Keraton menghadap Raja. Pengunjung tidak diperbolehkan memasuki bagian dalam pendapa tersebut.

Kemudian Panggung Sanggabuwana juga hanya bisa dikunjungi di bagian luar atau depan, tidak boleh sampai masuk ke dalam. Bangunan berusia sekitar 250 tahun ini merupakan tempat Raja bersemedi atau bertapa, terutama di lantai teratas yakni lantai IV.

Pada masa penjajahan Belanda, Sanggabuwana juga menjadi tempat bagi Raja untuk mengawasi situasi di Benteng Vastenburg yang dibangun Belanda di arah utara dari Keraton Solo.

Kedua bangunan itu diakses melalui pintu depan Kori Kamandungan Keraton Solo setelah membayar harga tiket senilai Rp15.000 per orang. Sedangkan Museum Keraton Solo berada di sisi timur Kori Kamandungan dengan pintu masuk di Jl Sidikoro, Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo.

Museum Keraton Solo sempat ditutup selama pandemi Covid-19, lalu dibuka kembali setelah pandemi mereda. Kemudian saat terjadi kasus pencurian di lingkungan Keraton Solo sekitar tiga pekan lalu, museum tersebut ditutup sementara untuk pengamanan dan baru dibuka kembali pada Sabtu (7/1/2023).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lebih dari 600 wisatawan membanjiri Museum Keraton Solo pada Sabtu itu, Para wisatawan tidak hanya berasal dari Solo, tapi sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

Didampingi Guide

Demografi mereka juga beragam mulai orang tua hingga anak muda. Mereka tampak asyik menikmati suasana kawasan Museum dan pelataran Keraton Solo yang begitu teduh dengan banyak pepohonan rindang.

Sebagian yang lain melihat-lihat benda-benda peninggalan Keraton Solo yang dipajang. Rombongan wisatawan yang penasaran dengan sejarah Keraton Solo dan benda-benda peninggalannya didampingi tour guide.

Dengan harga tiket masuk terjangkau yakni Rp15.000 per orang, wisatawan bisa menggali banyak informasi tentang sejarah Keraton Solo dan benda peninggalannya.

“Ini udah kedua kali ke sini [Keraton Solo]. Dulu belum dibuka, sebulan lalu. Yang kali ini sudah dibuka. Belum sampai pelataran saat itu. Ini baru pertama bisa sampai pelataran. Ya senang bisa melihat lebih jauh tentang Keraton Solo,” ungkap pengunjung kawasan Keraton Solo, Anggi, saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Pengunjung lain, Yusnita, mengaku kali ini lebih senang bisa melihat lebih jauh kawasan Keraton Solo. Hanya, dia tidak bisa lagi berkomunikasi dengan abdi dalem yang sempat dia temui dalam kunjungan sebelumnya. Sekarang ada batas yang tak bisa dilewati.

“Dulu bisa komunikasi sama abdi dalem, sama yang sedang ngeronce bunga. Tapi sekarang ada pagar-pagarnya, sehingga kurang ada sosialisasi, kurang ada omongan, dan kami sebenarnya ingin bisa melihat lebih ke dalam,” kata dia.

Sebelumnya, kerabat Keraton Solo, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng mengatakan museum Keraton Solo buka setiap hari kecuali Jumat. Hari Jumat itu biasanya digunakan oleh para abdi dalem untuk membersihkan museum.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya