Soloraya
Rabu, 9 Maret 2022 - 19:45 WIB

Harga Wortel Jeblok Jadi Rp1.000/Kg, Petani Tawangmangu Pasrah Merugi

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar membersihkan wortel, Selasa (9/3/2022). Harga wortel di tingkat petani Tawangmangu saat ini Rp1.000-Rp2.000 per kg setelah masuknya wortel Brastagi ke pasar-pasar terdekat. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani wortel di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, merugi lantaran harga jual hasil panen mereka jeblok.

Salah satu petani di Tawangmangu, Refan, mengatakan harga wortel di tingkat petani saat ini hanya pada kisaran Rp1.000-Rp2.000 per kilogram (kg) tergantung kondisinya. Padahal beberapa bulan lalu, harganya bisa mencapai Rp4.000 bahkan Rp8.000 per kg.

Advertisement

Rendahnya harga wortel Tawangmangu ini disebabkan masuknya wortel luar daerah seperti Brastagi (Medan) dan Dieng ke pasar-pasar di sejumlah daerah. Sehingga wortel lokal Tawangmangu kalah bersaing.

Wortel Medan ini dinilai konsumen lebih baik dengan kemasan yang menarik serta harganya tidak terlalu mahal. “Sekarang wortel dari petani Tawangmangu hanya bisa laku rendah, paling-paling Rp1.000-Rp2.000 sekilonya. Ini sudah terjadi sejak masuknya wortel Medan ke pasar-pasar sini beberapa bulan lalu,” ujarnya di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Selasa (9/3/2022).

Advertisement

Wortel Medan ini dinilai konsumen lebih baik dengan kemasan yang menarik serta harganya tidak terlalu mahal. “Sekarang wortel dari petani Tawangmangu hanya bisa laku rendah, paling-paling Rp1.000-Rp2.000 sekilonya. Ini sudah terjadi sejak masuknya wortel Medan ke pasar-pasar sini beberapa bulan lalu,” ujarnya di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Selasa (9/3/2022).

Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik, Bakul Molen Tawangmangu Sambat

Refan juga tidak mempunyai pilihan selain menjual wortelnya dengan harga rendah. “Ya sudah, mau bagaimana lagi kalau lakunya segitu,” ujarnya diiyakan rekannya, Rian.

Advertisement

“Karena menanam sayuran itu selalu penuh harapan. Semoga nanti pas panen harganya bagus. Nyatanya, memang sekarang harga wortel sudah sulit naik lagi dan kami juga tidak punya pilihan,” ujarnya di sela-sela mencuci wortel.

Baca Juga: Jika Muncul Tanda Ini, Mending Jangan Lewati Jalan Tawangmangu-Sarangan

Sementara itu, petani lainnya di ladang berbeda, Loso juga mengatakan bahwa dengan harga jual wortel tersebut, petani merugi. Ia menjelaskan bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat wortel sejak penanaman hingga panen pada lahan 1.000 meter persegi sekitar Rp3 juta.

Advertisement

Sedangkan panen menghasilkan rata-rata 2 ton wortel. Jika harga wortel rata-rata Rp1.500 per kg, maka lahan tersebut hanya akan menghasilkan uang Rp3 juta. Padahal petani juga harus menunggu masa tanam selama 4-5 bulan.

“Di lahan 1.000 meter persegi habisnya Rp3 juta untuk pupuk, obat, bayar tenaga/buruh. Panen paling dapat Rp3 juta. Empat bulan atau lima bulan ditunggu tapi tidak menghasilkan. Belum lagi tenaga kami sendiri yang tidak dihitung. Yang jelas rugi,” ujarnya.

Baca Juga: Baru! Ada Wisata Kebun Buah Meksiko di Tawangmangu

Advertisement

Ia berharap harga jual wortel bisa kembali seperti semula agar petani bisa untung dan memenuhi kebutuhan hidup secara layak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif