SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SOLO–Lima bocah yatim piatu mengidap HIV/AIDS berada di ”rumah aman” di Solo. Kelimanya tertular dari orang tua mereka, yang kini sudah meninggal dunia.

Direktur LSM Mitra Alam—lembaga yang peduli terhadap pengidap HIV/AIDS—Yunus Prasetyo, Kamis (27/11/2014) mengatakan biaya hidup anak-anak yatim piatu pengidap HIV/AIDS ini hanya bersumber dari donatur dan para sukarelawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menyebutkan belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah terutama untuk mencukupi hak dasar anak-anak, terutama sekolah.

“Mereka sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Setidaknya untuk mencukupi hak dasar mereka, semestinya pemerintah turun tangan,” kata Yunus. Pengelola tempat yang dihuni bocah-bocah itu tidak hanya mendampingi dan merawat lima anak yatim piatu penderita HIV/AIDS tersebut. Di luar itu masih ada 30 anak dengan HIV/AIDS yang juga sedang mereka dampingi.

Demi menjamin kesehatan anak -anak dengan HIV/AIDS, pengelola sedang mengupayakan agar mereka terkaver  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Ini tidak hanya untuk anak-anak melainkan semuanya yang terkena HIG/AIDS. Kami usulkan langsung ke Kementerian Sosial agar mereka mendapat jaminan dari BPJS.”

Berdasar data di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo, jumlah anak yang terkena HIV/AIDS cukup tinggi. Ketua KPA Solo, Harsojo Soepodo, mengatakan dari total temuan kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2005-2014 sebanyak 1.417 kasus, usia di bawah 15 tahun yang terkena HIV/AIDS sebanyak 74 anak. Perinciannya, 25 anak terkena HIV dan 49 anak terkena AIDS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya