SOLOPOS.COM - Sustainable Development Manager PT TIV Aqua Klaten, Rama Zakaria, menyerahkan tanaman maja kepada Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, untuk ditanam di wilayah Juwiring saat peringatan Hari Bumi, Jumat (22/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — PT Tirta Investama (TIV) Aqua Klaten bersama tiga kecamatan di sepanjang Sub Daerah Sungai (Sub DAS) Pusur menggelar peringatan Hari Bumi 2022, Jumat (22/4/2022). Pada peringatan itu, ada penanaman puluhan Pohon Maja yang buahnya bermanfaat untuk diolah menjadi pupuk organik cair serta pestisida nabati.

Peringatan digelar di hamparan sawah Desa/Kecamatan Juwiring. Kegiatan diikuti camat atau perwakilan dari tiga kecamatan, yakni Polanharjo, Tulung, serta Juwiring. Kegiatan itu juga diikuti sejumlah petani serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sustainable Development Manager PT TIV Aqua Klaten, Rama Zakaria, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi melibatkan berbagai unsur.

Peringatan Hari Bumi itu digelar dengan mengusung tema Invest Our Planet. Kegiatan diisi dengan kampanye pertanian regeneratif serta penanaman pohon maja.

Baca Juga: 22 April Diperingati Sebagai Hari Bumi, Begini Sejarahnya

“Tujuan kami mengusung tema ini untuk mempromosikan pola perilak menjaga kelestarian bumi,” kata Rama.

Rama menjelaskan salah satu bentuk pertanian regeneratif, yakni mengembangkan pertanian sistem singgang. Sistem yang dimaksud berupa sistem budi daya tanpa mengolah tanah. Tujuannya guna mengurangi reduksi CO2 sekaligus mendukung upaya mengurangi efek rumah kaca.

“Sistem singgang merupakan model kearifan lokal petani dalam budi daya padi dimana sistem itu mengurangi kegiatan olah tanah. Biasanya frekuensi petani membalik tanah sangat sering dan itu memberikan efek rumah kaca,” kata urai dia.

Baca Juga: Terapkan Ekonomi Sirkular, PT TIV Aqua Klaten Dukung Rumah Pilah Sampah

Secara langsung penggunaan sistem singgang itu tak serta merta terlihat. Namun, setidaknya melalui sistem itu petani menghemat biaya produksi lantaran tak harus merendam sawah dengan banyak air. Apalagi di daerah hilir yang kerap mengalami persoalan susah air ketika musim kemarau.

Pohon Maja

Selain mengampanyekan pertanian regeneratif, peringatan Hari Bumi juga diisi dengan penanaman pohon maja. Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 50 pohon dan ditanam di wilayah Juwiring terutama di daerah aliran sungai.

Belakangan, pohon itu populer bagi petani di wilayah Kecamatan Juwiring. Didampingi Yayasan Gita Pertiwi, petani mengolah buah maja menjadi pupuk organik cair dan pestisida nabati. Gencarnya pembuatan POC serta pestisida nabati itu sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian bumi.

Baca Juga: Menjaga Air, Merawat Masa Depan

Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, mengatakan pengembangan POC serta pestisida nabati dari buah maja itu dilakukan petani didampingi Yayasan Gita Pertiwi serta PT TIV Aqua Klaten. Pengembangan POC dan pestisida nabati yang salah satunya menggunakan bahan buah maja dilaterbelakangi keterbatasan pupuk bersubsidi serta semakin mahalnya pestisida.

“Efektivitas penggunaan POC dan pestisida nabati ini luar biasa, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan tentu mengurangi biaya produksi yang sangat besar,” kata Herlambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya