SOLOPOS.COM - Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Solo membagikan bibit sengon gratis di arena CFD Kota Solo, Minggu (19/4/2015), demi mendukung Hari Bumi versi senator AS. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Hari Bumi versi AS lebih populer di Solo.
Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Solo menggambar mural bersama di arena CFD Kota Solo demi mendukung Hari Bumi, Minggu (19/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Aktivis organisasi-organisasi mahasiswa pencinta alam, Minggu (19/4/2015), menggelar aksi di arena Car Free Day (CFD) Kota Solo, sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah guna memperingati Hari Bumi. Hari Bumi yang diperingati Earth Day Network setiap tanggal 22 April dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 sesuai datangnya musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Solo membagikan bibit sengon gratis di arena CFD Kota Solo, Minggu (19/4/2015), demi mendukung Hari Bumi versi senator AS. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)
Hari Bumi ala senator Amerika Serikat yang dianut para mahasiswa pencinta alam di Solo itu berbeda dengan Hari Bumi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969. Hari Bumi versi John McConnell yang sering disebut Ekuinoks Maret jatuh setiap 20 Maret sesuai tradisi yang disesuaikan dengan hari saat matahari tepat di atas katulistiwa.
Berbeda pula dengan kedua versi Hari Bumi tersebut, Persatuan Bangsa-Bangsa dalam sidang umum tahun 1972 menetapkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk menandai pembukaan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm. Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif.
