Solopos.com, SOLO–Dinas Sosial Kota Solo dengan Tim Advokasi Disabilitas Solo merayakan hari disabilitas internasional dengan menggelar serangkaian acara untuk penyandang disabilitas di Megaland Solo, Rabu (13/12/2023).
Serangkaian acara tersebut meliputi penyampaian materi dari DPRD Solo terkait peran DPRD Solo guna memenuhi hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas, serta seminar dari dokter ahli jiwa Abdurrahman terkait kesehatan jiwa. Acara dilanjutkan dengan lomba yel-yel dan unjuk bakat dari berbagai komunitas disabilitas.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Solo, Hernawati, mengatakan program disusun agar para penyandang disabilitas memiliki motivasi tinggi dan percaya diri dengan kemampuan mereka.
“Kami juga menginformasikan bagi seluruh masyarakat jika pemerintah daerah selalu ada untuk mendampingi para penyandang disabilitas dan kami akan selalu hadir melaksanakan fungsi sosial bagi para penyandang disabilitas,” tutur Hernawati saat diwawancara wartawan di sela-sela acara, Rabu (13/12/2023).
Menurut dia, pemerintah daerah juga memerlukan peran serta komunitas disabilitas terkait dukungan atas apa yang dibutuhkan para penyandang disabilitas.
Hernawati menjelaskan tantangan saat ini adalah menyejahterakan para penyandang disabilitas terutama membuat mereka mandiri dan memperbaiki kehidupan mereka sehari-hari.
Hal tersebut harus diupayakan oleh semua pihak, baik keluarga, masyarakat, dan lingkungan harus saling berkontribusi guna menjaga penyandang disabilitas agar mendapatkan perlindungan serta pemenuhan hak yang layak.
Hernawati mengapresiasi Kota Solo sudah sadar keharusan memenuhi kebutuhan ruang bagi disabilitas dalam Pemilihan Umum (Pemilu 2024) mendatang.
Ketua Tim Advokasi Disabilitas Solo, Sri Sudarti, mengatakan tanggal 13 Desember selalu dirayakan sebagai hari disabilitas internasional.
“Saya rasa ini adalah hari bagi para penyandang disabilitas sehingga perayaan ini memang untuk mereka, di Solo sendiri ada sekitar 20 komunitas disabilitas yang berbeda-beda, ada [komunitas] netra, daksa, kemudian tuli. Perayaan kali ini juga disertai lomba yel-yel biar mereka semangat dan inklusif terutama suara mereka bisa didengar,” ujar Sudarti saat diwawancara media setelah acara selesai.
Sudarti berharap ke depannya acara akan lebih besar dengan mengajak lebih banyak komunitas difabel di Solo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
