Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)–Ratusan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) akan turun ke jalan dan menggelar aksi peringatan Hari Antikorupsi Internasional, hari ini.
Selain memperingati Hari Antikorupsi Internasional, mahasiswa merasa kecewa terhadap pola kepemimpinan presiden yang dinilai ragu-ragu untuk bertindak tegas terkait kasus dugaan korupsi di Bank Century yang sekarang ini disorot publik.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Hari Antikorupsi Internasional Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) UMS, Arif Saifudin, kurang lebih ada 100 mahasiswa yang akan turun ke jalan dan menyatakan sikap terhadap kepemimpinan SBY. Dia mengatakan, mahasiswa menilai ada penyimpangan terkait dengan permasalahan nasional yang belum tuntas.
“Sebut saja, penanganan lumpur Lapindo, kasus KPK dan Kasus Century,” jelas dia ketika dijumpai Espos dalam acara Mimbar Demokrasi Mahasiswa UMS, Selasa (8/12) malam.
Dia mengatakan, pernyataan sikap yang akan disampaikan pada kegiatan tersebut meliputi lima hal meliputi, nasionalisasi aset strategis negara, tolak utang luar negeri, hapus kebijakan ekonomi Proneoliberal, Land reform untuk kesejahteraan rakyat dan kembali ke naskah UUD sebelum amandemen.
Dia mengatakan, dinilai presiden belum mampu melakukan tindakan tegas terkait permasalahan bangsa. “Aksi solidaritas ini digelar sebagai ungkapan keprihatinan bangsa,” paparnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Komisi X, Anas Urbaningrum mengatakan digelarnya demo yang mengapresiasi Hari Antikorupsi ditanggapi positif selama masih dalam koridor dan tidak menyudutkan pihak lain.
Terkait apakah aksi ini dinilai sebagai upaya menggulingkan SBY, dia mengaku tidak ingin berprasangka buruk. “Kegiatan itu bagus selama konteks dan tujuan peringatan itu tidak bermuatan politis maupun menyudutkan pihak lain,” paparnya.
das