Soloraya
Selasa, 4 Juni 2013 - 14:20 WIB

HARI JADI BOYOLALI : PNS Diwajibkan Kenakan Pakaian Adat Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI--Saat upacara peringatan Hari Jadi ke-166 Kabupaten Boyolali yang digelar di pertigaan depan Taman Kota Sono Kridanggo Boyolali atau di pertigaan Tugu Adipura, Rabu (5/6/2013) segenap pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab setempat diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa lengkap.

“Saat upacara peringatan Hari Jadi Boyolali tersebut, seluruh jajaran PNS diwajibkan mengenakan busana kejawen atau pakaian adat Jawa nyamping wiron baik pegawai kantoran [di Sekretariat Daerah Boyolali], termasuk guru, dokter hingga perawat,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Boyolali, Sutrisno, kepada wartawan, Selasa (4/6/2013).

Advertisement

Sutrisno menjelaskan hal itu dimaksudkan untuk nguri-uri atau melestarikan budaya Jawa memiliki  nilai budaya yang adi luhung.

“Selama ini pakaian adat Jawa jarang dikenakan oleh masyarakat, terutama generasi muda dan hanya dipakai saat acara yang sangat resmi. Itu pun sekarang jarang dilakukan. Untuk itu dengan  memakai pakaian Jawa lengkap ini bisa sebagai langkah untuk mencintai kembali pakaian adat Jawa yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi,” paparnya.

Serangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Jadi Boyolali tersebut di antaranya Niti Tilas Ki Ageng Pandanarang di Kali Gede Boyolali, Senin (3/6/2013) sore, ziarah ke Makam Ki Ageng Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Tembayat, Kabupaten Klaten, Selasa, Kejuaran Nasional Binaraga dan Body Contest Bupati Cup 2013, serta berbagai lomba dan kegiatan meriah lainnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif