SOLOPOS.COM - Logo Hari Jadi ke-219 Klaten. (klatenkab.go.id)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten menyiapkan serangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke-219 kabupaten tersebut pada tahun ini. Salah satu rangkaian kegiatan yakni anjangsana ke para mantan Bupati Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan rangkaian kegiatan Hari Jadi Klaten tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari karnaval hingga berbagai kegiatan yang rutin seperti ziarah ke makam leluhur. Ada kegiatan baru pada rangkaian peringatan hari jadi tahun ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Tahun kemarin hal baru yakni ziarah ditambah ke Makam Sunan Pandanaran dan tahun ini tetap ada. Untuk yang baru tahun ini ada kegiatan sowan ke bupati sepuh yang masih sugeng,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (24/7/2023).

Mulyani menjelaskan rangkaian kegiatan anjangsana atau sowan kepada mantan Bupati dalam rangkaian Hari Jadi Klaten itu dilakukan jajaran Forkopimda. Rencananya, mantan Bupati Klaten yang akan dikunjungi yakni Suhardjono (periode 1985-1995), Kasdi (periode 1995-2000), Sunarna (periode 2005-2010 dan 2010-2015).

Tak ketinggalan Sri Hartini, bupati yang menjabat di Klaten pada 2016-2017 dan saat ini masih menjalani hukuman penjara karena kasus korupsi suap jabatan.

“Ini sebagai bentuk penghormatan kepada bupati sepuh. Apa pun ceritanya, beliau-beliau pernah menorehkan hal baik untuk Klaten. Jadi pada Hari Jadi Klaten ini tidak sekadar pesta, tetapi menghormati para pendahulu,” ungkap Mulyani.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, kegiatan anjangsana ke mantan Bupati Klaten akan dilakukan jajaran Forkopimda pada Rabu (26/7/2023). Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke makam Kiai Melati, ziarah ke makam bupati ketiga, makam bupati pertama, serta makam Sunan Pandanaran.

Kegiatan ziarah itu dijadwalkan pada Kamis (27/7/2023). Puncak peringatan Hari Jadi ke-219 Klaten digelar pada Jumat (28/7/2023) dengan upacara hari jadi dengan seluruh peserta mengenakan pakaian adat Jawa serta salah satu potensi Klaten yakni kain lurik.

Seratusan Kegiatan Peringatan Hari Jadi

Ditemui sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan ada lebih dari 100 kegiatan yang digelar di tingkat kabupaten maupun eks kawedanan untuk memeriahkan rangkaian Hari Jadi Klaten dan HUT Kemerdekaan RI.

Selain kegiatan seni dan budaya, ada kegiatan ziarah, upacara, hingga selawatan pada rangkaian kegiatan tersebut. Peringatan hari jadi tahun ini mengusung tema Saiyeg Saeka Praya. Tema berbahasa Jawa itu bermakna semangat gotong rotong, bahu membahu dengan tekad yang kuat menuju tujuan yang sama.

“Ini menjadi moto dari para sesepuh,” kata Jaka. Jaka menjelaskan untuk membangun suatu wilayah tak bisa dilakukan sendiri-sendiri. “Membangun Klaten itu bebarengan. Mulai dari membangun desa itu bebarengan, membangun kabupaten juga bebarengan,” kata Jaka.

Sementara itu, mengutip dari laman klatenkab.go.id, peringatan Hari Jadi tahun ini menggunakan logo khusus seperti tahun-tahun sebelumnya. Logo terbagi menjadi tiga bagian yakni bentuk gunungan wayang pada bagian atas.

Bagian tengah merupakan angka 219 sedangkan di sisi paling bawah merupakan cempurit wayang dan ornamen lengkung. Bentuk Gunungan Wayang merepresentasikan Klaten sebagai kabupaten yang kaya akan peninggalan budaya Jawa.

Selain itu, juga banyak kesenian serta seniman budaya yang berasal dari Kabupaten Klaten. Angka 219 melambangkan usia Kabupaten Klaten yang telah berdiri sejak 28 Juli 1804.

Bagian terakhir adalah Cempurit Wayang dan Ornamen Lengkung. Cempurit Wayang adalah bagian dari wayang kulit yang berfungsi untuk menancapkan wayang supaya wayang berdiri kokoh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya