SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi angkringan. (JIBI/Harian Jogja/Maya Herawati)

Hari jadi Klaten yang dimeriahkan dengan festival wedangan. Antusiasme warga yang besar membuat hidangan yang tersaji ludes sebelum acara dimulai.

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 100 pedagang warung angkringan atau hik mengikuti festival wedangan yang digelar di sepanjang Jl. Pemuda, Senin (27/7/2015). Sayangnya, hidangan yang tersaji di seratusan warung ludes meski festival yang digelar untuk memperingati hari jadi ke-211 Klaten belum dimulai.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun, para pedagang yang mengikuti festival mulai berdatangan ke lokasi yang sudah ditentukan sekitar pukul 17.00 WIB. Sedianya, acara baru dibuka sekitar pukul 19.00 WIB diawali dengan pengecekan sajian yang dihidangkan para pedagang. Sayangnya, belum rampung sajian ditata oleh para pedagang, sejumlah warga yang tak sabar menantikan acara tersebut langsung berdatangan. Mereka mengambil berbagai hidangan dari 100 warung.

Salah satu pedagang angkringan, Slamet, 50, mengatakan ia mendatangi lokasi sekitar pukul 17.00 WIB. Sekitar 30 menit ia menata barang dagangan yang sebelumnya sudah dimodali oleh pemkab sekitar Rp500.000.

“Saya bawa 40an gorengan, berbagai jenis satai sekitar 50 tusuk, nasi 30 bungkus, serta berbagai hidangan lainnya seperti kerupuk dan tentu saja minuman,” jelasnya, Senin malam.

Namun, tak lama ia rampung menata barang dagangan sekitar pukul 17.30 WIB, warga berkerumun di warungnya. Tanpa banyak kata, mereka langsung mengambil berbagai hidangan yang tersaji di gerobak.

“Sudah saya beri pengertian, bukanya nanti setelah isya. Tetapi, mereka tetap ngotot dan mengambil hidangan yang ada. Ambilnya tidak satu atau dua hidangan, yang diambil langsung banyak,” urai dia.

Lantaran tak berdaya, Slamet hanya bisa pasrah. Hidangan yang sudah tertata rapi di meja gerobak ludes hanya dalam waktu tak lebih dari lima menit. Ia pun menyayangkan kejadian itu. Ia hanya berharap pada pelaksanaan selanjutnya pelaksanaan kegiatan bisa lebih tertib.

Pedagang angkringan lainnya, Sriyanto, 55, juga mengatakan hidangan yang ia bawa ludes hanya dalam waktu sekitar tiga menit. “Belum selesai ditata, warga langsung berdatangan mengambil sendiri-sendiri hidangan yang ada. Seperti rambak yang masih berada di dalam kantong plastik besar,” urai dia.

Ludesnya hidangan yang disajikan membuat warga yang berdatangan sekitar pukul 18.00 WIB-19.00 WIB hanya bisa gigit jari. Ketika mendatangi lokasi itu mereka mendapati para pedagang sudah berkemas-kemas meninggalkan lokasi festival.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Sartiyasto, meminta maaf terkait ludesnya hidangan sebelum acara dimulai.

“Sebenarnya kami juga malu. Kenapa tidak bisa mencukupi semuanya. Barangkali, saatnya nanti ketika acara kembali digelar akan kami kemas dengan lebih baik. Bagaimanapun juga kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan malam ini,” jelas dia saat memberikan sambutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya