SOLOPOS.COM - Bupati dan Wakil Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukawati dan Dedy Endriyatno seusai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Gedung Gradika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur Jateng Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (4/5/2016). (Insetynoto/JIBI/Semarangpos.com)

Hari Jadi Sragen yang ke-270 menuai kritik karena dinilai hanya terkesan hura-hura.

Solopos.com, SRAGEN — Mantan legislator DPRD Sragen, Saiful Hidayat, mengkritik kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-270 Kabupaten Sragen yang terkesan hanya pesta hiburan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Saiful berharap perayaan Hari Jadi Sragen itu diisi dengan berbagai ajang kreativitas yang melahirkan prestasi bagi rakyat.

“Momentum Hari Jadi Sragen itu harusnya menjadi momentum Pemkab untuk menggerakkan masyarakat agar berinovasi dan berkreasi lewat berbagai kegiatan kompetisi, misalnya kepala desa/lurah berprestasi, camat berprestasi, rakyat berprestasi, dan seterusnya. Mereka diberi semacan awards sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka dan sekaligus bisa memacu munculnya prestasi lainnya,” ujar Saiful saat bertemu solopos.com di Sragen, Rabu (18/5/2016).

Siaful juga mengidam-idamkan pegawai negeri sipil (PNS) yang memiliki ide atau gagasan inovasi untuk menjawab persoalan Sragen ke depan. Gagasan atau ide PNS itu, kata dia, tidak muncul dengan sendirinya tetapi bisa terlihat dengan adanya ajang kompetisi, seperti lomba inovasi pelayanan publik dan inovasi kreatif lainnya. Dia mengatakan masyarakat juga dilibatkan untuk berinovasi lewat lomba pasar tradisional, lomba desa, lomba kebersihan, dan seterusnya.

Dia mengatakan kegiatan yang merangsang sebuah inovasi dan kreativitas itu yang seharusnya didorong bukan kegiatan yang sifatnya hiburan atau hura-hura, seperti konser musik Shela On7, karnaval, pertunjukan wayang kulit, dan seterusnya.

“Selama ini perayaan Hari Jadi itu terkesan hanya hura-hura dan menghabiskan anggaran. Potensi-potensi lokal itu mestinya digali dalam ajang Hari Jadi. Dengan adanya potensi-potensi yang muncul, Pemkab bisa memetakan produk unggulan di setiap daerah. Produk-produk unggulan itu kemudian dijadikan ikon daerah,” tambah dia.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat menyebut alokasi anggaran untuk peringatan Hari Jadi Sragen mencapai Rp150 juta. Yuni, sapaan akrab Bupati, menginginkan perayaan Hari Jadi berlangsung meriah kendati dengan alokasi anggaran yang minim.

Perayaan Hari Jadi Sragen itu dimulai dengan pengajian akbar di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Rabu malam. Pemkab menggelar pengajian akbar dengan menghadirkan Habib Syech Abdulkadir Assegaf. Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Tugino, mengatakan banyak agenda kegiatan dalam perayaan HUT Sragen, mulai dari Sragen Berselawat, pasar rakyat, wayang kulit, tumpeng ageng, pencangan kota literasi, sampai festival kuliner.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya