SOLOPOS.COM - Anggota Anak Gunung Lawu (AGL) dan Rendan melakukan pencarian pendaki hilang melalui pos Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar pada Kamis (27/10/2022). (Istimewa/dok. Anak Gunung Lawu)

Solopos.com, KARANGANYAR–Operasi pencarian pendaki asal Kediri, Ali Rahmatulloh, 48, yang hilang di puncak Gunung Lawu, masih nihil.

Seluas 272 hektare (ha) area puncak Gunung Lawu telah disisir hingga hari ke lima operasi pencarian tersebut. Penyisiran dilakukan baik melalui pos pendakian dari Cemoro Kandang, Tawangmangu dan Cetho, Ngargoyoso, Jawa Tengah. Kemudian Cemoro Sewu, Magetan dan Jogorogo, Ngawi, Jawa Timur.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tim gabungan melibatkan berbagai instansi dan organisasi sukarelawan terus menyisir jalur pendakian Lawu.

Anggota BPBD Provinsi Jawa Timur untuk wilayah Kabupaten Magetan, Guntur Wisnu Prabowo mengatakan pencarian pendaki hilang masih berjalan. Belum ada penanda pendaki hilang ditemukan.

“Pencarian sudah berjalan hari ke lima ini dengan hasil masih nihil. Sudah 272 ha area Lawu disisir, namun belum ada tanda-tanda korban ditemukan,” katanya ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Penyisiran Pendaki Lawu yang Hilang Fokus di Pasar Setan dan Kayangan

Dia mengatakan penyisiran pencarian diperluas tak hanya di lokasi yang menjadi tempat ritual para pendaki ke Gunung Lawu. Namun juga tebing-tebing di sekitar puncak Gunung Lawu.

Lantaran dikhawatirkan korban terjatuh di area tebing. Hanya sejauh ini belum ada tanda apa pun ditemukannya korban. Penyisiran dilakukan sesuai petunjuk yang diterima tim operasi, dimana pendaki Ali Rahmatulloh mendaki untuk melakukan ritual di puncak Lawu.

Ali mendaki seorang diri sejak 15 Oktober lalu sesuai registrasi di pos pendakian Cemoro Sewu.

Dari keterangan yang diterima, pendaki Ali terakhir terlihat oleh pemilik warung makan di puncak Lawu sekitar 16-17 Oktober. Pendaki tersebut sempat mampir makan dan menyampaikan rencana untuk melakukan ritual di Kayangan.

“Sudah kita sisir terus di lokasi sana tapi belum ditemukan. Penyisiran terus kita lakukan sampai pendaki ditemukan,” katanya.

Baca Juga: Ritual di Gunung Lawu, Bawa Kambing Hingga Tak Turun Gunung Beberapa Waktu

Dia mengatakan operasi pencarian pendaki hilang asal Kediri, Ali Rahmatulloh, 48, di Gunung Lawu resmi dimulai pada Rabu (26/10/2022). Sesuai standar operasi pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari.

Jika hingga hari ketujuh pencarian belum juga membuahkan hasil, akan dilakukan evaluasi apakah diperpanjang atau dihentikan. Diketahui Ali mendaki Gunung Lawu melalui pos Cemoro Sewu, Magetan sejak 15 Oktober lalu. Hingga kini keberadaannya belum diketahui. Dari informasi yang diterima korban mendaki Gunung Lawu sejak 15 Oktober lalu. Korban mendaki melalui jalur Pos Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

“Hari Sabtu (15/10/2022) saudara Ali Rahmatulloh melakukan registrasi pendakian puncak Lawu untuk melaksanakan ritual di sana,” katanya.

Hingga pada 22 Oktober, posko Cemoro Sewu menerima laporan dari keluarga korban. Dalam laporan itu pendaki atas nama Ali Rahmatullah mendaki sejak 15 Oktober hingga 22 Oktober belum kembali. Dari laporan ini anggota Satgasus bersama paguyuban kantin Lawu melakukan pencarian di puncak Lawu. Tapi hasilnya nihil.

Selama proses pencarian, jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu ditutup. Penutupan jalur pendakian ini sekaligus cuaca ekstrem di puncak Lawu.

Baca Juga: Operasi Pencarian Pendaki Hilang Di Lawu Dibuka, Sempat Terlihat ke Pasar Setan

Cuaca ini dikhawatirkan mengakibatkan longsor di jalur pendakian tersebut. Seluruh pendaki yang mendaki melalui pos Cemoro Sewu juga telah diturunkan sejak 18 Oktober lalu. Para pendaki ini diturunkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di sana.

Kasus pendaki hilang di Gunung Lawu juga sebelumnya terjadi pada pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang atas nama Alvi Kurniawan. Alvi dilaporkan hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu pada Senin (31/12/2018) silam. Hingga kini Alvi belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya